Hanya kisah percintaan dua anak manusia, Lovely dan Julian. Tentang bagaimana mereka saling berkenalan, terikat, menjauh lalu bersatu kembali.
"Jadi gini, Love..."
"Gabisa! Gue enggak bisa fokus nulis kalau kayak gini caranya kak Ian!"
"Emang aku n...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kak Ian❤️ Coba jelasin maksud dari foto ini, Love?
Mata gue nyaris keluar dan rahang gue jatuh ke bawah saking kagetnya membaca pesan kak Julian.
What the hell!
Dia ngirim foto yang gue enggak tahu dia dapet dari mana. Itu memang gue dan pak Arjuna, di foto dari angel yang bisa bikin siapa aja salah paham.
"Jelaskan, Lovely. Aku dengerin semuanya!"
Gue bisa mendengar suara kak Julian yang menahan amarah di seberang sana. Ya, pada akhirnya kak Julian menelpon gue demi mendengar penjelasan itu.
"Kakak dapet dari mana foto itu?"
"Aku minta penjelasan. Jangan alihkan permintaanku dengan pertanyaan lain."
Penjelasan katanya?!
Bukankah seharusnya gue yang meminta penjelasan itu darinya? Apa dia enggak ingat kejadian beberapa hari yang lalu waktu ultah gue?
Kemana aja dia menghilang selama tiga harian ini?! Apa dia nggak mau ngasih tau gue?!
"Pak Arjuna nganterin aku pulang. Sekarang aku bekerja di butik milik ibunya."
"Apa?!"
Kak Julian sangat terkejut. Ya gue bisa membayangkan bagaimana ekspresi wajahnya sekarang.
Dia memang sedikit sensi jika sudah menyangkut tentang pak Arjuna.
"Sejak kapan kamu mulai bekerja sayang? Kenapa kamu nggak bilang ke aku?"
"Berapa banyak hal yang kamu coba sembunyiin dari aku, Love? Hadiah wisuda kamu, lalu tempat bekerja—kenapa kamu selalu menutupi segala hal tentang Arjuna Arjuna itu?!"
Dada gue mendadak berat. Kepala gue panas mendengar kalimat panjang yang keluar dari mulut kak Julian.
"Aku gamau bilang karena takut kita berantem!"
"Terus dengan kamu gak bilang menurut kamu itu baik?!" kak Julian mendebat gue. Gatau kenapa gue kesel banget mendengarnya.
Seharusnya dia ngasih gue selamat alih-alih mempertanyakan hal konyol kaya gini kan?!
Gue juga jujur gamau bikin kak Julian marah ataupun kita yang jadi berantem gara-gara bawa-bawa pak Arjuna.
Lagian kak Julian tahu dari mana coba?!?
"Keluar dari pekerjaan kamu."
Lalu kalimat itu keluar dari mulut kak Julian. Gue gak percaya dia bisa ngomong gitu ke gue.
"Ngapain aku harus keluar?! Dikira cari pekerjaan gampang apa?! Itu pekerjaan yang aku dapetin dengan keberuntungan! Kakak gak berhak ngatur-ngatur aku harus kerja di mana!" Napas gue memburu, gue sadar nada suara gue berubah tinggi.
