| Chapter 51 : Pembahasan lamaran

12 1 0
                                    

Belajar untuk menghargai penulis ya, gak berat. Cukup dengan memberi dukungan yaitu pencet bintang di kiri bawah, juga berikan komen untuk cerita ini.

Terimakasih banyak yang sudah mampir, dan tentunya memberikan dukungan juga kata - kata untuk cerita ini dan penulisnya ☺☺☺






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Terence dan Keyna sekarang sudah sedang menjalani skripsi, di saat pusing - pusingnya. Tapi tidak apa, kalau kata Ayah Jose lebih cepat lebih baik kalau mereka maju ke tahap selanjutnya. Daripada beliau tidak tenang karena memikirkan anaknya yang ini, kalau Bunda Jisu sih lebih santai katanya terserah anaknya saja. Karena Ayah Jose yang begini, Bunda Jisu pun ngikut saja.

"Ayah udah bilang sama Papanya Keyna beberapa hari lalu kalau besok kita mau kesana," Ucap Ayah Jose saat berkumpul dengan istri dan keempat anaknya.

"Gue mau ferrari keluaran terbaru aja, Rence," Ucap Orfeo.

"Katanya lo gak minta apa - apa," Sahut Zenan.

"Lo yang bener aja," Kata Terence.

"Biar gue ikhlas lahir batin, dek," Ucapnya lagi dengan menyenggol Terence.

"Lo tipu itu namanya, kalau gitu gue juga mau chevrolet corvette, Rence. Yakali Orfeo doang," Kata Zenan yang iri dan tidak terima.

Terence syok dan heran melihat kedua kakaknya, perasaan waktu itu mereka sudah sepakat jika ikhlas mau dilompatin sama Terence. Ini kenapa sekarang begini, meminta yang aneh - aneh.

"Kalian kayak orang susah aja mintanya ke adek, tuh mobil di garasi juga udah banyak," Ujar Ayah Jose.

"Tau ya, Yah, adek yang anak terakhir mah diem aja gak ikutan," Sahut Chio.

"Bercanda, Yah. Ikhlas Kakak mah mau dilompatin anak ketiga, anak kedua keempat juga gapapa deh. Sebagai anak tertua karena bedanya dikit - dikit doang sama adek - adek, Kakak gak bisa ngelak kalau ada yang mau maju duluan," Kata Orfeo.

"Zenan karena anak kedua, ngikut anak pertama aja sih, Yah," Ucap Zenan.

"Lo copy paste mulu dari jaman dulu nyampe sekarang ke gue, ini gue minta sesuatu ke Terence lo juga minta, gue gak minta, lo juga gak minta. Ngikut - ngikut mulu lo," Kata Orfeo yang lalu menatap Zenan sinis dan malas.

"Ya iya lah harus sama, kan kita sama - sama kakaknya Terence dan sama - sama seorang Kakak. Karena gue masih punya kakak yang lebih dituain dari gue, ya gue ngikut aja lah jejaknya," Jawab Zenan.

"Manggil gue Kakak aja gak pernah lo," Ketus Orfeo.

"Jadi udah fix kan, kakak - kakaknya Terence gapapa?" Tanya Bunda Jisu kali imi.

"Gapapa, Bunda. Malah lega Kakak, kalau mereka nikah," Jawab Orfeo.

"Zenan juga ngikut aja deh, pusing jadi Kakak. Jadi Orfeo aja yang mikir," Kata Zenan.

Neighbors and Such (K & T) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang