Chapter 42 : Gempar

43 7 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Masa liburan telah berlalu sejak beberapa bulan yang lalu, bahkan sekarang hampir memasuki pertengahan tahun lagi yang berarti akhir semester juga sudah di depan mata.

"Udah Mei lagi aja, cepet banget. Makin cepet juga gue nambah umur begini, Fe," Ucap Winsley.

"Namanya juga umur ay, ya nambah," Kata Orfeo.

Mereka baru saja merayakan ulang tahun Winsley, lebih tepatnya Orfeo yang baru saja memberikan surprise dengan datang ke rumah Winsley.

"Kok grup rame banget sih," Ucap Winsley lagi karena mendengar ponselnya yang terus berbunyi.

"Emang iya? Hpku disilent soalnya, ay. Lypa," Kata Orfeo.

"Ya elah lo mah, cepet itu liat! Bertebaran banget ini gak bisa dibaca dari luar, gak berenti - berenti," Kata Winsley yang terheran karena baru saja melihat notif di ponselnya yang tak mau berhenti, notif dari grup anak komplek.

Di tempat lain, Keyna tengah terdiam. Ia syok dengan apa yang barusan dibacanya di grup PPGBR. Apa maksud dari semua ini? Mengapa bisa sampai begini? Siapa yang sudah menyebarkan?

"Gak! K-kenapa bisa g-gini," Ucapnya dengan mulutnya yang bergetar dan mata yang sudah berkaca - kaca, ia tak sanggup lagi membaca pesan yang ada di grup itu.

Ia kemudian beralih untuk membuka beberapa aplikasi medsosnya, hendak mengecek apakah benar berita yang barusan tersebar di grup itu sumbernya dari situ? Ada salah satu anak tetangganya yang menscreenshot berita tadi, yang katanya berasal dari medsos.

Keyna tentu saja sangat terkejut setelah membuka beberapa medsosnya. Ternyata benar, berita tentang dirinya dan Terence itu sudah tersebar luas. Keyna tidak menyangka. Mengapa bisa jadi seperti ini? Ia harus apa sekarang?

"Ini Terence tau gak sih? Kenapa dia diem aja, gak bilang sama gue?" Keyna kali ini menutup mulutnya menggunakan satu tangannya, dengan masih melihat berita yang tengah bertebaran.

Berita yang tak lain, tentang dirinya sendiri.

Dan juga, Terence.

Ia pun tak bisa lagi menahan air matanya, "Mamaa, papa..., Maaf," Batinnya.

Sedangkan di tempat Terence, ia baru saja sedang menikmati tidur siangnya, namun tiba - tiba saja Zenan masuk ke kamarnya dengan kunci cadangan dan memaksanya untuk bangun.

"Rence, bangun lo!" Ucap Zenan yang berusaha membangunkan adiknya itu dengan mengangkat satu lengan kiri Terence yang masih anteng memeluk guling.

"Kenapa sih?" Tanya Terence yang menyipitkan matanya setengah sadar.

"Buka hp lo sekarang! Parah banget itu," Kata Zenan.

"Nanti aja, gue lagi pengen tidur dulu, Kak. Nanti gue buka, bentar aja gue tidur," Kata Terence yang malah seperti mengigo.

Neighbors and Such (K & T) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang