Kesalahannya saat masih di bangku SMA dulu, membuatnya seperti sekarang. Banyaknya anak muda di era ini yang masih suka salah jalan, Keyna salah satunya. Ia menjadi tidak diperkenankan untuk hamil lagi, anaknya hanya satu yaitu yang sudah ia lahirka...
Minta tolong banget dong, yang baca cerita ini vote ya, kalau bisa komen juga.
Dan bacanya juga jangan loncat - loncat, apalagi cuma ngevote di beberapa bagian aja 🥲
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Papa, nanti aku habis konsul mau mampir ke fakultasnya Terence ya. Dia sidang hari ini," Kata Keyna ke Papanya saat baru sampai kampus dan ia akan turun dari mobil.
"Iya, ya udah Papa tungguin. Nanti kesini dulu jangan lupa, jangan langsung ke Terence," Papanya mengingatkan.
"Makasih ya Papa, aku ke kelas dulu," Ucap Keyna kemudian yang pamit ke Papanya.
Papa Kaili melihat putrinya yang baru saja turun dari mobil, ia memperhatikan Keyna sampai menghilang dari pandangannya.
"Papa sayang banget sama kamu, gak ada seorang ayah yang gak sayang sama anaknya. Papa gak sanggup bayangin saat kamu beneran sudah menikah nanti, rasanya Papa gak rela. Seperti sekarang, Papa sebenarnya sangat tidak rela nak. Tapi kalau Papa menghalang - halangi, apa malah Papa tidak semakin salah menjadi seorang ayah? Papa gak mau, sudah gagal terus Papa melakukan kesalahan lagi karena tidak membolehkan kamu menikah padahal dari pihak keluarga pasanganmu sudah punya niat serius dan baik mau mempertanggung jawabkan," Ucap Papanya yang masih berada di mobil, tanpa sadar ia telah menitikkan air matanya yang sejak tadi berusaha ia tahan.
"Maafin Papa yang tidak bisa menjagamu, dan Papa juga Mama yang jarang di rumah. Benar kata keluarga besar juga, mereka telah menegur Papa dan Mama habis - habisan. Karena kami yang terlalu sering keluar negeri dan jarang di rumah, kamu jadi seperti ini," Kata Papanya lagi.
"Kenapa kamu melakukan itu, Sayang? Sebenarnya kenapa awalnya? Apa benar karena kalian yang sama - sama mau? Kenapa kamu mau, nak?" Gumam Papa Kaili kemudian yang mengusap air matanya menggunakan tisu yang baru saja diambilnya dari dashboard.
Memang sudah beberapa kali keluarganya, terutama pihak keluarga Kyla sudah sering mengingatkan mereka untuk tidak terlalu sering bepergian. Karena mereka masih punya anak, apalagi punya anak perempuan juga. Kakak - kakak dari Kyla yang sering kali mengingatkan, namun Mama Kyla dan papa Kaili sekarang seperti merasa baru sadar setelah kejadian ini. Dari kakaknya yang memiliki anak perempuan, terutama kakak pertamanya yang anaknya perempuan semua, mereka hampir tak pernah meninggalkan anak - anaknya di rumah sendiri dalam waktu yang lama.
Walaupun di rumah mereka memiliki asisten rumah tangga dan yang lainnya, tetapi tidak bisa mengandalkan. Nasi sudah menjadi bubur, penyesalan apapun tidak bisa mengulang waktu agar kejadian yang tak diinginkan terjadi.
Beberapa waktu lalu mereka sempat ditegur habis - habisan oleh semua keluarganya, lebih ke keluarga dari pihak Mama Keyna. Jika dari keluarga Papanya lebih ke bertanya - tanya, kenapa anakmu bisa begitu, Kaili?