_________
"Mau sampai kapan kita parkir disini? Lelaki itu sudah pergi sejak tadi." suara Pansa memecahkan keheningan, hampir membuat Jes berjingkat karena kaget.
"Melamun lagi ya? akhir-akhir ini kebiasaanmu melamun makin parah."
Jes menarik napas lalu memundurkan mobilnya keluar dari parkiran.
"Thanks sudah menemaniku menunggu dia."
Pansa menatap kakaknya seksama, lalu tatapannya berubah penuh sayang. Kejadian kecelakaan itu sudah lama, tetapi kakaknya menanggung beban rasa berdosa itu di pundaknya tanpa henti, sampai seolah olah Jes sudah lupa bagaimana caranya tersenyum dan tergantikan dengan ekspresi kaku, terlihat sangat menyedihkan.
"Aku sayang padamu kak, aku tidak tahan kalau kamu terus-terusan dalam kondisi seperti ini."
Jes terdiam, tidak menanggapi.
"Dia sudah lulus kuliah, nilainya bagus, dia pasti akan diterima di perusahaan yang juga telah susah payah kamu siapkan untuknya."
Pansa menatap Jes penuh arti, lalu mendesah ketika Jes tidak mengatakan apa-apa.
"Bukankah ini waktunya kamu berhenti?"
"Berhenti apa?"
"Berhenti memikul tanggung jawab ini seolah-olah kamu tidak akan pernah termaafkan."
Cengkeraman Jes di roda kemudi semakin erat.
"Aku memang tidak akan pernah termaafkan."
"Kejadian itu udah lama berlalu, lelaki itu bahkan mungkin sudah kehilangan kesedihannya dan menjalani hidup dengan bahagia...."
Jes mengernyit menggelengkan kepala, membantah apapun yang berusaha diucapkan oleh adiknya.
"Tidak. Aku yang merenggut semua kebahagiaannya, sebelum semua bisa aku kembalikan kepadanya dalam kondisi utuh, Aku tidak akan berhenti."
"Kamu itu menyedihkan." Pansa menatap kakaknya dengan pandangan jengkel, merasa seperti kaset yang rusak karena mengulang-ulang kalimatnya terus-menerus.
"Aku berdoa semoga suatu saat lelaki itu tahu, siapa yang berada dibalik hidupnya yang berjalan dengan begitu mudah selama ini."
_______
"Surat panggilan buat kamu." Ibu asrama menyerahkan surat yang terbungkus rapi oleh amplop berbahan kertas mahal itu.
Bible mengernyitkan kening, dibacanya kop di amplop surat itu yang ditulis dengan tinta emas elegan dengan emblem lambang perusahaan yang sangat bonafit, perusahaan ini bergerak di bidang jasa konstruksi dan sangat terkenal.
Bible tahu emblem perusahaan ini, dan dia mengenal perusahaan ini, yang sering disebut-sebut oleh dosennya, dan juga sering muncul di berbagai media massa terutama yang menyangkut literatr bisnis dan keuangan.
Perusahaan ini benar-benar didirikan dari bawah, ownernya yang menurut gosip masih muda, memulai usaha ini setelah pulang dari sekolahnya di Amerika, dia mendirikan perusahaan dengan sistem yang serupa dengan Joint Ventura dengan penanaman modal dari perusahaan asing yang bergerak di bidang sejenis, dan kemudian dalam waktu lima tahun sudah merajai jajaran perusahaan konstruksi yang patut diperhitungkan.
Sebuah surat panggilan? itu benar-benar membuat Bible bingung, dia tidak pernah merasa mengirimkan lamaran ke perusahaan ini, perusahaan ini terlalu bonafit untuk fresh graduation seperti dirinya. Tapi bagaimana mungkin ada surat panggilan kalau dia tidak pernah mengajukan surat lamaran?
Ibu asrama tersenyum melihat keragu-raguan Bible.
"Sudah buka saja, mungkin isinya benar-benar panggilan kerja untukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero || JesBible ✔️
FanfictionJespipat Tilapornputt X Bible Wichapas Sumettikul . . Remake from novel "Unforgiven Hero" karya Shanty Agatha. . . 𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠: Boyslove, M-Preg, Angst, if you don't like this pair, it's better you not to read it. Presented by @sebirulaut_