UH XLI

730 34 0
                                    

Mereka sampai beberapa lama kemudian dengan kelihalan Pansa menembus kemacetan jalan raya. Ketika sampai di UGD, Bible di dorong di ranjang dorong, dan Jes terus memegangi tangannya. Sampai Bible dipindahkan ke ruangan persiapan melahirkan.

Alat-alat dipasang. Dan alat pemindai detak jantung bayi disambungkan. Suara keras langsung terdengar, suara degup jantung si bayi yang mengencang ketika Bible mengalami kontraksi.

Jes terus menggenggam tangannya ketika team dokter dan perawat mempersiapkan proses kelahiran. Dengan lembut digenggamnya tangan Bible, memberikan semangat.

"Ayo sayang. Kita lahirkan bayi kita ke dunia."

___________

Sea Garn Tilapornputt lahir dua puluh menit kemudian dengan tangisan kerasnya yang memekakkan telinga. Dia bayi yang cantik, sehat, dengan kulit kemerahan dan rambut tebal dan gelap, sedikit ikal seperti rambut ayahnya.

Dokter memotong tali pusarnya dan para perawat membersihkannya untuk kemudian menyerahkan bayi yang masih menangis keras itu ke dalam pelukan ibunya.

Bible berkeringat, setelah proses melahirkan pertamanya yang melelahkan. Tetapi dia bahagia, mendengarkan tangis bayinya yang begitu keras dan sehat, memenuhi ruangan.

Diterimanya tubuh bayinya yang lembut dan hangat itu dalam buaiannya, kepalanya mendongak menatap Jes yang sedang menatap anaknya dengan terpesona. Sama-sama takjub. Pengalaman ini luar biasa, mengantarkan anak mereka lahir ke dunia ini.

Mereka adalah orangtua sekarang, dari seorang bayi kecil yang tanpa dosa. Tanggung jawab yang membahagiakan melimpahi pundak mereka, tanggung jawab untuk membahagiakan sang anak. Buah cinta mereka. Bagaimana mungkin Jes bisa melepaskan Bible setelah semua ini?

Jes menyentuhkan jemarinya di pipi anaknya, matanya basah tanpa sadar, oleh rasa haru dan bahagia,

"Dia puteri kecil yang pintar...." Jes berbisik, suaranya tercekat. Tidak tahu harus bilang apa.

Bible tersenyum kepada Jes, merasakan betapa dia mencintai suaminya. Suaminya yang lembut, penyayang, dan mencintainya sepenuh hati. Betapa kejamnya dirinya, mendera Jes dengan hukuman kejam, tidak memaafkannya atas kesalahan masa lalu yang dilakukannya. Jes sudah menebus dosanya, dia sudah berusaha. Bible seharusnya membuka hatinya dan memaafkan Jes dari dulu.

"Aku mencintaimu, Jes." Bible berbisik, membuat Jes yang sedang mengamati putrinya yang menyusu susu formula terperanjat, di tatapnya Bible dengan pandangan ragu.

"Apa Bible? Kau tadi bilang apa?"

Jes sudah mendengarnya tentunya. Tetapi hatinya terlalu takut untuk percaya. Dia butuh mendengar sekali lagi.

Bible memberikan senyumannya yang paling indah untuk Jes, dan membuka mulutnya untuk mengulangi pernyataan cintanya kepada lelaki itu, tetapi para perawat tiba-tiba menyela mereka.

"Permisi tuan Jes, kami akan membersihkan sang ibu. Mungkin tuan bisa menunggu di kamar pasien. Kami akan mengantar Tuan Bible dan sang bayi ke sana nanti."

Jes sebenarnya hendak membantah, tetapi kemudian melihat para perawat dengan cekatan menyelesaikan tahap akhir perawatan pasca melahirkan kepada Bible. Dengan diam dia melangkah mundur dan keluar dari ruangan itu.

Jantungnya masih berdebar. Tidak percaya dengan pernyataan cinta Bible, ketika dia menemui Pansa dan mamanya yang menunggu dengan cemas di luar.

"Kami mendengar tangisannya, bagaimana Bible dan bayinya?" Pansa berdiri menatap tidak sabar ke arah kakaknya.

"Keduanya baik-baik saja. Bayinya... putriku sehat. dan begitu cantik." Jes tersenyum, lalu menatap adiknya dengan rapuh.

"Dia tadi bilang dia mencintaiku."

Unforgiven Hero || JesBible ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang