Jes sudah mencari kemana-mana tanpa tujuan dan dia bingung. Rasanya dia hampir gila karena tidak tahu Bible ada dimana, sedang apa, dan bagaimana kondisinya.
Isterinya itu sedang hamil, demi Tuhan! Sedang mengandung anaknya, dan sekarang dia ada diluar sana entah dimana. Dengan marah dibantingkannya tangannya di setir mobilnya.
Sebegitu bencikah Bible kepada dirinya? Kenapa Bible tidak mau mengerti? Jes tahu dia bersalah dan penuh dosa kepada Bible. Dia memang tak termaafkan. Tetapi apakah dia tidak berhak mencintai? Tidak bolehkah dia mencintai Bible?
___________
"Aku sudah menengok kak Jes, kondisinya buruk. Dia sudah tidak datang ke kantor lagi sejak dua minggu yang lalu, yang dia lakukan setiap hari hanya berputar-putar mencari Bible. Dan ketika aku menengok ke rumahnya, dia tampak mengenaskan kalau sedang di rumah, dia tidak bercukur, dan hanya diam di kamar seperti orang gila. Mengutuk dirinya sendiri." Pansa duduk di depan sang Mama dengan prihatin.
"Kita harus menemukan Bible untuknya, kalau tidak aku cemas dia akan benar-benar jadi gila."
"Kata supir pribadinya, dia juga selalu berkeliling setiap malam, tidak pulang, mengitari seluruh penjuru kota, mencari Bible." Sang mama memijit kepalanya yang berdenyut.
"Mama juga mencemaskan Jes. Apakah kau sudah mencari informasi? Bagaimana dengan para pegawai yang mengenal Bible di kantor dulu?"
"Aku menanyai mereka semua. Tetapi tidak ada yang tahu di mana Bible."
"Bagaimana dengan Dania, Bible menggantikan tugasnya bukan? Dan aku dengar mereka cukup akrab."
"Dania adalah orang pertama yang didatangi Jes." Pansa mengingat Jes pernah bercerita kepadanya. "Tetapi kata Dania, Bible tidak datang kesana."
Kedua wanita itu bertatapan. Bingung. Mereka tidak bisa melakukan apapun untuk menolong Jes. Yang dibutuhkan Jes adalah kehadiran Bible. Hanya itu.
Ah, Bible. Dimanakah kau? Tidak kasihankah kau kepada Jes?
____________
Pagi itu seperti biasanya Bible membantu Dania memandikan si kecil. Sudah satu minggu Bible tinggal di rumah Dania. Sahabatnya itu melarangnya pergi dulu. Dan Bible menerima tawarannya itu. Mengingat kondisinya tidak memungkinkan. Dia selalu merasa mual, dan ingin muntah setiap saat. Kepalanya kadang terasa pening sehingga berdentam-dentam.
Dan kondisinya itu bahkan belum membaik selama seminggu tinggal bersama Dania.
Si Kecil sudah dimandikan, dan Dania memberinya asi. Sementara Bible merapikan kembali perlengkapan mandi bayi. Ketika dia membungkuk untuk meletakkan handuk ke keranjang cucian, tiba-tiba ada rasa sakit yang menjalar di perut bagian bawahnya. Nyeri luar biasa yang membuatnya mengerang sambil berpegangan ke rak handuk di sampingnya.
"Bible?"
"Sakit sekali." Bible memegang perutnya yang serasa di remas-remas. Nyerinya luar biasa.
Dania meletakkan bayinya yang sudah tertidur dan kenyang di buaian, dia melangkah mendekati Bible.
"Ayo Bib, mungkin kau terlalu tegang dan kelelahan. Berbaringlah dulu..... Oh Astaga!" Dania memekik, "Bible... kau berdarah!"
Bible menunduk dan menatap ke bawah. Ke arah kakinya. Dia memakai celana boxer. Dan dari lututnya, tampak cairan merah yang mengalir entah dari mana, mengalir turun melewati betisnya, sampai ke kaki.
"Aku akan menelepon Jes!" Dania meraih ponselnya, Bible mengerang, mencoba mencegah Dania.
"Jangan! Jangan Dania!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero || JesBible ✔️
FanfictionJespipat Tilapornputt X Bible Wichapas Sumettikul . . Remake from novel "Unforgiven Hero" karya Shanty Agatha. . . 𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠: Boyslove, M-Preg, Angst, if you don't like this pair, it's better you not to read it. Presented by @sebirulaut_