UH XXI

442 32 0
                                    

_______

Mereka terbangun dari tidur, dan Jes mengajak Bible masuk karena udara mulai dingin dan angin malam bertiup kencang.

"Aku ingin semalaman di sana menatap bintang. Tetapi kita akan terbangun dengan kepala pusing." Jes tersenyum lembut pada Bible, dan menggandeng jemarinya, melangkah menaiki tangga putih itu.

Mereka sampai di kamar, dan tiba-tiba Jes memeluk Bible erat-erat di tengah-tengah Kamar.

"Apakah kau mendengar pernyataan cintaku tadi?" bisiknya lembut. Bible menganggukkan kepalanya, dalam diam.

Jes mendesah dan mengecup puncak kepala Bible, lalu melingkarkan lengannya makin erat di seluruh tubuh Bible.

"Aku bersungguh-sungguh Bible, Pernyataan cintaku itu bukan euphoria dari orgasme yang begitu nikmatnya. Meskipun harus kuakui orgasme yang tadi luar biasa nikmatnya." Jes tersenyum lembut.

"Semoga nanti kau bisa membalas perasaanku."

Bible pasti bisa. Kalau Jes terus menyerangnya dengan sifat lembut dan penuh perhatiannya seperti ini. Bagaimana Bible bisa bertahan? Dia pasti akan dengan segera jatuh ke dalam pesona Jes.

"Dan apapun yang terjadi nanti. Apapun yang akan terpapar di hadapanmu nanti, bagaimanapun buruknya nanti. Ingatlah malam ini, malam di saat aku mengatakan bahwa aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku."

Apa maksud kata-kata Jes? Bible merenung ketika lelaki itu memeluknya erat.

_________

Perempuan itu sangat cantik bagaikan boneka Barbie. Kakinya begitu panjang dan jenjang, dipamerkan dengan indahnya karena dia mengenakan rok hitam sutera yang elegan membungkus pinggulnya yang bergoyang indah ketika dia sedang berjalan. Bagian atas tubuhnya lebih bagus lagi. Dadanya menggantung indah, membuat semua lelaki yang berpapasan dengannya pasti menoleh dua kali. Kalau bukan karena dadanya, pasti karena kecantikan wajahnya. Rambutnya yang berwarna cokelat kemerahan panjang dan tebal, hasil dari penata rambut terkenal.

Jemari lentiknya dengan kuku yang di cat warna peach menjepit batang rokok di bibirnya, mengarahkan ke bibir ranumnya dengan warna peach yang sama. Bibirnya menghembuskan asap dengan elegan.

Perempuan yang sedang duduk sendirian di balkon rumahnya itu adalah Jane Ramida. Seorang wanita pengusaha mandiri, dengan beberapa anak perusahaan di bidang desain interior yang sangat sukses. Jane adalah perempuan bebas dan mandiri dengan aura yang sangat menggoda. Dan sekarang Jane sedang gundah. Ditatapnya Namtan, asisten pribadinya dengan tatapan tajam.

"Kau yakin informasi yang kau dapatkan itu benar?" Namtan menganggukkan kepalanya gugup. Dia telah bekerja bertahun-tahun dengan Jane, tetapi entah kenapa aura mengintimidasi Jane selalu membuatnya gugup. Perempuan itu mengingatkannya akan medusa, perempuan cantik tetapi tatapannya bisa mengubah siapapun yang berani membalas tatapannya menjadi batu.

"Itu info yang saya dapat dari orang perusahaan Tuan Jes. Mereka mengatakan tuan Jes menikahi asistennya dalam pernikahan buru-buru di pulau Dewata, dan sekarang sedang menghabiskan bulan madunya di pulau pribadinya.

Jane menghembuskan asap rokoknya dengan kesal.

"Pernikahan buru-buru dan rahasia eh?" Senyumnya sangat sinis.

"Aku ragu kalau Jes mengingat untuk memberikan undangan kepadaku. Harus diakui aku sedikit sakit hati mengetahui dia dengan mudahnya melupakanku dan menikahi lelaki itu. Kau dapat fotonya?"

Sarah menyerahkan foto yang dia dapat kepada Jane. Jane menerima foto itu, dan meletakkannya di meja.

"Baiklah, kau boleh pergi Namtan."

Unforgiven Hero || JesBible ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang