Jes duduk dalam gelap, terdiam. Kamar itu temaram oleh cahaya remang-remang dari luar. Sudah jam tiga dini hari. Dan dia masih belum bisa tidur. Ditegakkannya tubuhnya.
Menatap ke arah ranjang rumah sakit, dimana Bible sedang tertidur lelap. Seharian ini Jes menunggui Bible di rumah sakit. Dan sekarang dia tidur di atas sofa besar yang ada di kamar itu. Jes menyandarkan tubuhnya, dan duduk dalam diam di atas sofa.
Dia telah menawarkan kesepakatan itu. Kesepakatan untuk melepaskan Bible setelah bayinya lahir. Tetapi hati kecilnya mengejeknya. Karena tahu bahwa Jes tidak akan mungkin melakukannya. Melepaskan Bible tidak mungkin dilakukannya, apalagi melepaskan Bible bersama bayi mereka.
Apakah aku harus memaksakan kehendakku kepada Bible lagi? Jes merenung. Pada akhirnya Bible akan lari, dia tidak akan bahagia. Jes harus belajar menerima apa yang diinginkan Bible. Meskipun itu menyakitkan untuknya. Mungkinkah hati Bible bisa diluluhkannya? Hatinya bertanya-tanya, putus asa. Apakah dia cukup berharga untuk dipertimbangkan oleh Bible?
__________
"Aku akan pulang bersamamu ke rumah." Bible bergumam di pagi harinya. Menatap Jes dengan datar. "Seperti yang kau minta."
Jes menoleh dan tidak bisa menahan binar kebahagiaan di matanya.
"Kau benar-benar akan melakukannya?"
"Tetapi hanya demi bayi ini. Seperti katamu, sampai bayi ini lahir. Setelah itu kita akan membicarakan langkah selanjutnya."
Isterinya masih tidak mau memaafkannya. Binar kebahagiaan itu surut dari mata Jes.
Tapi tidak apa-apa, setidaknya Bible mau ikut pulang bersamanya. Dan dia masih punya waktu beberapa bulan untuk mengubah pikiran Bible.
"Aku akan menjagamu dan anak kita." Jes mengucapkan janji itu dengan sungguh-sungguh.
___________
Tiga hari setelahnya, kondisi Bible sudah membaik dan dia diperbolehkan pulang. Bible pulang ke rumah Jes, dan semua sudah disiapkan di sana. Dia belum membicarakan pengaturan kamar untuk mereka berdua. Bible berpikir untuk tidur di kamar tamu. Tetapi para pelayan menempatkan pakaiannya di kamar Jes. Bible akan membicarakan nya dengan Jes Nanti. Siangnya Pansa datang untuk merayakan kepulangannya, dia membawa boneka beruang raksasa dan bunga ke rumah.
"Maafkan aku tidak menengok ke rumah sakit. Aku phobia rumah sakit. Mama menitip salam, dia harus terbang kembali ke Spanyol, kondisi aunty kami menurun dan Mama ingin ada di sana untuk merawatnya."
Pansa menatap perut Bible dengan hati-hati. "Apakah kau dan calon keponakanku baik-baik saja?"
Ya, Pansa sudah mengetahui perihal kehamilan Bible, kakaknya menceritakan dengan kebahagiaan luar biasa. Awalnya Pansa terkejut, bagaimana bisa lelaki hamil? Tetapi Pansa tidak mempedulikan, yang penting kakaknya bahagia, itu sudah cukup baginya.
Bible tersenyum. Pansa sangat lugas dan lucu. Bible mungkin bisa berteman baik dengannya.
"Dia baik-baik saja." Bible mengusap perutnya dengan sayang.
"Terimakasih atas bunga dan bonekanya ya."
"Aku mulanya bingung ingin membelikan apa, tanpa sadar aku sudah menenteng boneka beruang besar ini keluar dari toko." Pansa tertawa.
"Ngomong-ngomong di mana kakak?"
Bible melirik ke lantai dua, "Jes sedang mandi."
"Oh." Pansa tersenyum lembut, "Kakakku pasti bahagia setengah mati, terima kasih, Bible."
Pansa pasti tidak tahu kesepakatan antara Bible dengan Jes, Bible membatin.
Mungkin perempuan itu berpikir bahwa Bible sudah memaafkan Jes dan mau kembali kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero || JesBible ✔️
FanfictionJespipat Tilapornputt X Bible Wichapas Sumettikul . . Remake from novel "Unforgiven Hero" karya Shanty Agatha. . . 𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠: Boyslove, M-Preg, Angst, if you don't like this pair, it's better you not to read it. Presented by @sebirulaut_