Alana

43 5 0
                                    

(Warning!! Triggering scenes. Yang tidak kuat harap skip part ini)

Alana adalah seorang pengacara baru di firma hukum tempat Chandra bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alana adalah seorang pengacara baru di firma hukum tempat Chandra bekerja. Meskipun ia baru bergabung, Alana segera menarik perhatian rekan-rekannya. Dengan wajah yang menawan dan pembawaan yang percaya diri, ia tampak menonjol di antara para pengacara lainnya. Bukan hanya penampilannya yang memikat, tetapi juga kemampuannya yang luar biasa dalam memahami hukum, terutama mengingat bahwa ia baru saja lulus ujian advokat

Chandra duduk santai di kantin, dikelilingi beberapa rekan kerjanya yang sedang berbicara ringan di sela-sela pekerjaan. Seperti biasa, obrolan mereka dengan cepat beralih ke topik yang paling sering dibahas Chandra—Alana, kekasih sekaligus pengacara baru di firma tersebut

"Ya, Alana memang luar biasa," ucap Chandra dengan nada bangga, sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Tapi kalian tahu kan, dia nggak akan sejauh ini kalau bukan karena aku. Aku yang bantu dia dari awal, dari mulai kuliah, sidang skripsi, sampai dia lulus ujian advokat."

Beberapa rekannya mengangguk, sebagian lain tersenyum simpul, sudah terbiasa mendengar Chandra menyombongkan dirinya. Ia selalu merasa berhak mendapat pujian atas kesuksesan Alana. Baginya, Alana hanyalah hasil dari bimbingan dan arahan yang ia berikan selama bertahun-tahun

"Bahkan sekarang di kantor ini, aku tetap perhatiin dia. Nggak semua kasus aku kasih buat dia tangani. Nanti dia kewalahan. Aku yang tahu batasan dia sampai mana," tambah Chandra dengan nada protektif yang terdengar berlebihan

Salah satu rekannya, Fadil, tertawa kecil. "Jadi kayak mentor sekaligus pacar, ya? Keras juga kamu sama Alana."

Chandra tersenyum sinis, lalu mencondongkan tubuhnya ke depan, seolah ingin menekankan maksudnya. "Bukan keras, Fadil. Cuma aku nggak mau dia salah langkah. Lagipula, kita kan tahu gimana dunia ini. Kalau nggak aku yang jaga dia, siapa lagi? Apalagi, dia kan paling cantik di sini, jadi ya... wajar kalau aku sedikit protektif."

Rekan-rekannya mulai saling bertukar pandang, sadar bahwa di balik senyum dan pujian Chandra, ada kendali yang ia genggam erat. Chandra mungkin bangga atas keberhasilan Alana, tapi cara ia menyampaikannya, mengklaim segala pencapaian Alana sebagai hasil dari upayanya sendiri, menandakan bahwa ia melihat Alana sebagai miliknya yang harus dijaga ketat—dan itu sering kali membuat suasana jadi sedikit tegang

Chandra berjalan melewati ruang konferensi di firma hukum tempatnya bekerja, ia memperlambat langkah ketika melihat Alana dan Arga duduk di salah satu meja. Keduanya tampak serius membahas suatu kasus, dengan beberapa berkas terbuka di hadapan mereka. Alana sesekali mengangguk mendengarkan penjelasan Arga, sementara pria itu dengan tenang dan jelas memberi arahan

Arga, yang terkenal dengan ketenangan dan karismanya, memang menjadi salah satu pengacara senior yang dihormati di firma tersebut. Ia dikenal karena kecerdasannya dan pembawaannya yang tenang dalam menangani kasus besar. Namun bagi Chandra, itu bukan hal yang bisa diterima. Ia selalu ingin Alana berada di bawah pengawasannya, dan melihatnya bersama Arga membuat darahnya mendidih

WijayakusumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang