Memulai kembali

81 1 0
                                    

Kabar mengenai hasil sidang banding Chandra akhirnya sampai ke telinga Arga dan Alana. Di dalam ruang sidang yang dipenuhi ketegangan, hakim mengumumkan bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Chandra ditolak. Keputusan itu seperti beban berat yang terangkat dari hati Alana, meskipun dampak dari semua kejadian yang telah berlalu masih menyisakan luka

Setelah sidang berakhir, Arga dan Alana duduk di luar gedung pengadilan, berusaha menyerap semua yang baru saja terjadi. Alana terlihat lebih tenang, meskipun masih ada ketidakpastian di matanya

"Kamu baik-baik saja?" tanya Arga, khawatir melihat ekspresi campur aduk di wajah Alana

Alana mengangguk pelan. "Aku... sedikit lega. Tapi rasanya semua ini masih terlalu sulit untuk diterima," jawabnya, suaranya bergetar

Arga meraih tangan Alana dan menggenggamnya erat, memberinya dukungan yang dia butuhkan. "Ini langkah besar, Alana. Kau telah berjuang keras untuk mencapai ini. Aku bangga padamu," katanya tulus

Alana tersenyum tipis, tetapi dia bisa merasakan harapan mulai tumbuh di dalam dirinya. "Terima kasih, Arga. Tanpamu, aku tidak tahu apakah aku bisa melewati semua ini," ucapnya, menyentuh tangan Arga dengan lembut

Setelah beberapa saat, Arga mengajaknya untuk berjalan. "Mari kita rayakan sedikit. Kita bisa makan malam atau pergi ke tempat yang kau suka," sarannya

Alana berpikir sejenak. "Aku ingin pergi ke taman, hanya untuk berjalan-jalan. Aku butuh udara segar," ujarnya, merasa lebih ringan setelah keputusan sidang banding

Sesampainya di taman, mereka berjalan beriringan sambil menikmati suasana yang damai. Alana mulai menceritakan hal-hal kecil yang membuatnya bahagia—hal-hal yang sudah lama terlupakan oleh rasa sakit dan ketakutannya. Arga mendengarkan dengan penuh perhatian, tersenyum setiap kali Alana menunjukkan sisi cerianya

Setelah berkeliling, mereka duduk di bangku taman yang menghadap ke kolam kecil. Arga melihat Alana yang tampak lebih segar, wajahnya lebih bersinar dibandingkan beberapa waktu lalu

"Lihat, itu ada bebek!" seru Alana, menunjuk ke arah kolam. Dia tertawa kecil melihat bebek-bebek yang berkeliaran

"Sepertinya mereka sedang mencari makan. Mereka lucu, ya?" Arga ikut tertawa, senang melihat Alana mulai kembali ke diri yang lebih ceria

Keduanya berbincang dengan ringan, membiarkan tawa dan cerita mengalir. Momen itu membuat Alana merasa seolah-olah beban berat di pundaknya mulai menghilang. Meski masih ada perjalanan panjang untuk sepenuhnya pulih, setidaknya dia merasa lebih kuat dengan dukungan Arga di sisinya

Saat hari mulai gelap, Arga berdiri dan meraih tangan Alana, mengajaknya berdiri. "Ayo, kita pulang. Masih ada banyak hal yang bisa kita lakukan bersama," katanya

Alana mengangguk, merasa bersemangat untuk menghadapi hari-hari berikutnya. Dia tahu, meskipun jalan menuju penyembuhan mungkin panjang dan berliku, dia tidak akan pernah melaluinya sendirian. Arga ada di sana, bersamanya

***

Alana memutuskan untuk fokus pada pemulihan traumanya dan berusaha perlahan untuk kembali bekerja di firma hukum. Setelah melalui masa-masa sulit, dia menyadari bahwa dukungan dari Arga dan terapi yang dia jalani membantunya untuk perlahan-lahan bangkit kembali

Setelah beberapa bulan istirahat dan terapi, Alana akhirnya merasa siap untuk kembali ke dunia hukum yang telah lama ia cintai. Dia merasa lebih kuat dan lebih percaya diri, meskipun bayang-bayang masa lalunya masih kadang menghantui. Dengan persetujuan dari terapinya, Alana mengatur pertemuan dengan atasan di firma untuk mendiskusikan rencananya kembali bekerja

WijayakusumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang