Beyond the courtroom

83 19 10
                                    

Keesokan harinya, Arga dan Alana berangkat ke pengadilan bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, Arga dan Alana berangkat ke pengadilan bersama. Mereka sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, dan meskipun suasana hati mereka tampak serius, Arga merasa sedikit lebih santai setelah malam sebelumnya

Di dalam mobil, mereka berdiskusi mengenai argumen yang akan disampaikan. Alana terlihat fokus, dan Arga bisa melihat semangatnya meski dia masih terlihat sedikit lelah

"Jadi, kita harus memastikan bahwa semua bukti yang kita miliki disampaikan dengan jelas," kata Alana, matanya bersinar penuh keyakinan. "Jika kita bisa menunjukkan konsistensi dalam keterangan klien, itu akan sangat membantu."

"Setuju. Aku akan memastikan semua dokumen siap dan tersusun rapi sebelum sidang dimulai," jawab Arga, merasa semangatnya ikut terbakar oleh ketekunan Alana

Ketika mereka tiba di pengadilan, suasana di luar gedung terasa tegang. Arga merasakan detak jantungnya meningkat, tetapi melihat Alana yang tetap tenang dan percaya diri membuatnya merasa lebih baik. Ia tahu bahwa mereka berdua saling mendukung

Setelah mempersiapkan semua berkas, mereka masuk ke ruang sidang. Arga bisa merasakan ketegangan di udara, tetapi saat Alana berdiri untuk menyampaikan argumennya, ia melihat betapa kuatnya Alana di hadapan hakim dan pihak lawan

Momen ini adalah puncak dari semua kerja keras yang telah mereka lakukan. Arga berharap semuanya berjalan lancar dan bahwa mereka bisa mencapai hasil yang diinginkan untuk klien mereka. Dia bertekad untuk memberikan yang terbaik, bukan hanya untuk pekerjaan, tetapi juga untuk Alana

Saat sidang berlangsung, suasana di dalam ruang sidang semakin tegang. Beberapa rekan kerja dari firma hukum mereka hadir untuk mendukung, termasuk Chandra, yang duduk di barisan belakang. Arga merasa sedikit canggung melihat kehadiran Chandra, terutama mengingat hubungan yang rumit antara Chandra dan Alana

Alana berdiri di depan hakim, dengan tenang menyampaikan argumennya. Suara dan intonasinya tegas, menunjukkan bahwa ia benar-benar menguasai materi yang ia bicarakan. Arga memperhatikan setiap gerakan dan ekspresi Alana, merasa bangga akan kemampuannya

Namun, saat Alana mengemukakan poin-poin penting, Arga juga mencuri pandang ke arah Chandra. Ia melihat ekspresi Chandra yang tidak nyaman, seolah menahan amarah. Arga bisa merasakan ketegangan di antara mereka, dan itu membuatnya semakin cemas

Setelah beberapa saat, Alana menyelesaikan argumennya dan duduk kembali di sebelah Arga. Dia tampak sedikit lelah, tetapi matanya bersinar dengan semangat

"Bagaimana menurutmu?" tanyanya dengan nada tenang, meskipun Arga bisa merasakan tekanan yang ada

"Kau luar biasa, Alana. Aku yakin itu akan berdampak positif," jawab Arga, mencoba memberikan dukungan yang dibutuhkannya

Namun, suasana kembali tegang saat pihak lawan mulai memberikan argumennya. Arga merasa tidak nyaman melihat Chandra di belakang, dan ia berharap bahwa sidang ini tidak akan membawa masalah lebih lanjut ke dalam hidup Alana. Dia ingin agar Alana bisa fokus pada pekerjaan dan tidak terganggu oleh kehadiran mantan kekasihnya.m

WijayakusumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang