Saat Alana menjalani terapi, Arga semakin terpanggil untuk mendukung kesembuhannya dengan sepenuh hati. Dia tidak ingin hanya menjadi penonton, tetapi berperan aktif dalam proses pemulihan Alana. Maka, suatu hari setelah menemani Alana ke sesi terapi, Arga memutuskan untuk berbicara dengan psikiater yang menangani Alana
Di ruang konsultasi, Arga duduk dengan wajah serius, penuh dengan pertanyaan yang ia tahan selama ini. Psikiater itu, seorang wanita paruh baya bernama dokter Laras, tampak ramah dan tenang, menyadari betapa pentingnya dukungan dari orang-orang terdekat bagi pasien seperti Alana
"Saya ingin tahu apa yang bisa saya lakukan untuk membantu Alana lebih baik," kata Arga setelah hening sejenak, suaranya penuh kekhawatiran dan keinginan untuk mengerti lebih dalam. "Saya merasa dia berjuang sendirian, dan... saya ingin ada di sana untuknya, tapi saya nggak tahu caranya."
Dokter Laras tersenyum lembut, menghargai ketulusan Arga. "Apa yang Anda lakukan selama ini sudah sangat berarti bagi Alana. Kehadiran dan dukungan Anda sangat penting," katanya. "Namun, dalam kasus anoreksia dan masalah psikologis seperti yang dialami Alana, dukungan emosional saja belum cukup. Ini adalah penyakit yang kompleks, membutuhkan pemahaman mendalam tentang pola pikir dan perasaan yang ada di balik perilaku Alana."
Arga menatap psikiater itu dengan penuh perhatian. "Lalu, apa yang bisa saya lakukan lebih baik? Saya hanya ingin dia sembuh."
Dokter Laras mengangguk. "Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menjaga keseimbangan antara mendukung Alana dan memberinya ruang. Jangan memaksanya makan atau mengungkit masalah makanan dengan cara yang membuatnya merasa tertekan. Sebaliknya, fokuslah pada menciptakan lingkungan yang penuh kasih dan aman. Dalam hal ini, terapi nutrisi dan psikologis adalah yang utama, namun dukungan mental dari orang yang ia cintai bisa mempercepat proses pemulihan."
Arga mengangguk pelan, mencerna informasi tersebut. "Tapi terkadang saya bingung bagaimana harus bersikap. Saya takut kalau terlalu mendorong dia, malah memperburuk keadaannya."
"Kekhawatiran Anda wajar," jawab dokter Laras. "Namun, ingat bahwa komunikasi yang jujur dan penuh empati sangat membantu. Tanyakan padanya bagaimana Anda bisa membantu, biarkan dia tahu bahwa Anda ada di sana untuk mendengarkan tanpa menghakimi. Hal-hal kecil, seperti menemani ke terapi, atau bahkan hanya duduk bersamanya saat dia menjalani hari-harinya, itu sangat berharga."
Setelah berbicara beberapa lama, Arga mulai merasa lebih mengerti bagaimana ia bisa membantu Alana. Dia bertekad untuk mendukung kekasihnya bukan hanya sebagai seorang pasangan, tetapi sebagai teman yang sabar, pelindung, dan tempat bersandar
"Terima kasih, Dokter," kata Arga ketika sesi berakhir. "Saya benar-benar ingin melihat Alana sehat kembali."
"Saya yakin Anda bisa membantunya, Arga," jawab dokter Laras sambil tersenyum. "Dengan dukungan seperti itu, Alana memiliki peluang besar untuk pulih."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Wijayakusuma
RomanceAlana menyimpan sisi gelap yang tersembunyi jauh di dalam dirinya, sebuah rahasia yang tak ingin dibagikan kepada siapapun, bahkan Arga. Setiap malam, saat lampu kamar padam dan kesunyian menyelimuti, kenangan pahit dari hubungannya dengan Chandra m...