Part - 14

279 56 9
                                    

Sore hari yang cerah di sebuah lapangan basket. 
Tiga orang gadis tengah terduduk di sebuah pagar beton panjang yang di jadikan kursi di pinggir lapangan, mengatur pernafasan dan menghilangkan keringat yang bercucuran di wajah dan tubuh mereka.

Ruka dan Rora terlihat berbincang ringan tentang permainan mereka tadi sedangkan Rami, gadis itu terlihat mengayun-ayunkan kedua kakinya dengan bibir yang bersenandung ringan seraya menatap langit biru di atas kepalanya.

"Dududu~ hmm~.."

"Rami.." 

"Hm?" Ia menghentikan senandungnya dan menoleh pada kedua gadis di sebelahnya.

"Kau akan kemana setelah ini?" Rami menggerakan bola matanya keatas seakan berpikir kemudian menatap kedua gadis yang tengah menanti jawabannya.

"Tidur"

"Untuk apa kau berlagak berpikir! Aishhh.." Kesal Ruka seraya melemparkan botol air kosong pada si gadis blonde. 

"Memangnya, kalian mau kemana?"

"Kami masih mau disini, jam 5 nanti ke tempat gym." Balas Rora diangguki Ruka, Rami dengan cepat menegakkan tubuhnya.

"Kalian tidak mengajakku?"

"Memangnya kau mau ikut?" Tawar Ruka sedikit jengah 

"Aku ingin, tapi— malas hehe.."

PLAKK!

"Yak! Kasar sekali!" Ringis Rami karena Rora menampar pahanya dengan kencang.

"Kau memang pantas mendapatkannya!" Ejek Ruka, Rami mengerucutkan bibirnya seraya masih mengusap pahanya yang memerah.

"Menjijikan sekali wajahmu! Ka~"

Rami dengan pasrah mengikuti tarikan tangan Ruka yang kembali mengajaknya bermain basket. Ketiga gadis itu nampak serius namun jika ada Rami, keseriusan takkan bertahan lama. Contohnya sekarang, bola yang seharusnya mereka pakai untuk bermain bersama malah di sembunyikan oleh Rami di balik kaos oversize-nya, Ruka yang kesal kemudian mengejar si gadis mengelilingi lapangan sementara Rora hanya terdiam menatap mereka dengan kedua tangan yang ia taruh di pinggangnya.


~~bayang~~

Tepat pukul 5 sore, ketiganya mulai berjalan meninggalkan area lapangan menuju tempat gym langganan mereka. Rami pun turut serta, ia hanya bosan di rumah karena sang ayah tengah menyelesaikan pekerjaannya dan di pastikan pulang larut malam. 

Jarak antara lapangan basket dan tempat gym tidak terlalu jauh, itu sebabnya mereka memutuskan berjalan kaki saja. 

Rami berjalan santai di belakang Ruka dan Rora, mengedarkan pandangan pada jalanan yang nampak sedikit sepi karena tiba-tiba saja cuaca cerah berganti mendung dengan tiupan angin yang cukup besar.

Hingga mereka tiba di sebuah pertigaan, ketiganya berbelok arah. Rora tiba-tiba saja menghentikan langkah membuat Ruka ikut berhenti dan Ram yang tak sadar menabrak tubuh gadis di hadapannya.

"Yakk! Rem mu blong?!" Gerutu Rami seraya mengusap ujung hidungnya. 

Gadis itu mengernyit karena tak mendapatkan balasan, ia berpindah ke sebelah Rora, menatap kedua gadis itu dengan kedua alis yang bertaut kemudian mengikuti arah pandang mereka dengan kedua mata yang menyipit.

"Dasar anak muda, bisa-bisa nya bertengkar di jalanan!" Gumam Rami yang melihat 2 orang gadis tengah berseteru dengan 3 orang pria.

"Tapi ku rasa, mereka bukan sedang bertengkar" Rami menoleh pada Ruka dengan bingung.

Babymonster Rami || Bayang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang