Part - 39

194 41 4
                                    

Dua orang gadis tengah berada di ruang musik, duduk bersebelahan di hadapan sebuah piano besar yang berada di sudut ruangan. Keduanya saling pandang dengan senyuman manis, jemari keduanya menekan bersamaan tuts pada piano yang menciptakan dentingan merdu, mengalunkan nada penuh cinta.

Salah satu gadis yang memiliki surai hitam panjang sedikit bergelombang bangkit dari kursinya kemudian berdiri membungkuk di belakang gadis yang masih memainkan tuts. Gadis itu menjulurkan kedua tangan dan kembali memainkan nada yang sempat tertunda dengan kepala yang ia taruh di pundak gadis lainnya.

Posisi yang teramat sangat intim, beruntung tak ada siapapun di sana. Ruangan luas tersebut hanya berisikan mereka berdua dan cinta yang menguar memenuhi setiap penjurunya.

Namun tanpa mereka ketahui seorang gadis cantik lainnya menatap mereka dari pintu yang sedikit terbuka dengan kedua mata yang bergetar dan memanas. Ia memejamkan mata kemudian membalikkan tubuh dan berlalu pergi dari sana dengan perasaan sakit yang merebak.

"Saranghae, Yeonie.."

"Nado saranghae, Rorayaa" 

Kedua gadis yang sedari tadi bermain piano adalah Ahyeon dan Rora, yang memang telah meresmikan hubungan mereka beberapa hari lalu namun masih merahasiakan pada teman-temannya. 

Rora memeluk erat tubuh Ahyeon, mendaratkan kecupan di pipi si gadis hingga bibirnya.
Ahyeon melebarkan kedua matanya, ia mengedarkan pandangan kemudian mencubit pelan lengan Rora yang melingkar di perutnya.

"Bagaimana jika ada yang melihat?" Ujarnya dengan gigi mengerat.

"Tenanglah, tidak ada siapapun disini, hanya kita"

"Ya tapikan—"

"Sttt.. Diam lah.." Seketika Ahyeon menghentikan ucapannya, ia menatap bingung pada Rora yang kini memejamkan mata.

"Ada apa?"

"Ini sangat nyaman, aku harus mendapat jatah pelukan setiap hari!" Ahyeon terkekeh, tangan kanannya terangkat mengusap wajah Rora di pundaknya. 

Gadis itu menatap langit-langit ruangan yang begitu tinggi, tersenyum manis dan merasa sangat bahagia tentang pencapaiannya yang telah berhasil mendapatkan hati dan cinta dari si gadis freezer, Aurora. 

Rora membuka mata, melirik sang kekasih yang masih menerawang angan, kembali mencium pipi Ahyeon dan tersenyum lebar.


~~bayang~~


Beralih pada 2 orang gadis lainnya, Rami dan Ruka yang tengah berjalan-jalan santai mengitari gedung sekolah mereka. Entah apa yang mereka cari atau tempat apa yang mereka tuju bahkan si gadis sipit pun tak mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang sedari tadi ia lontarkan pada Rami.

"Ini sebenarnya kita akan kemana?" Kesal Ruka menghentikan langkahnya, Rami ikut berhenti kemudian mengedarkan pandangan dengan wajah polos mengedikkan bahu.

"Molla, menurut mu, enaknya kemana?" Mendengar jawaban sekaligus tanya dari Rami membuat Ruka membulatkan mata dan mendengus kesal.

"Jadi kau tidak memiliki tujuan? Lalu, untuk apa mengajakku!!" Geramnya seraya meremas kedua tangan di depan wajah Rami.

"Ehehe.. Sana balik kelas"

"Serius kau memperlakukan ku seperti ini?" Tanya Ruka tak percaya, Rami mengangguk kemudian mendorong tubuh Ruka dan berjalan ke arah berlawanan dengan santai.

"Rami bajingan! Sahabat laknat!" 

Rami terkekeh mendengar umpatan Ruka, ia membalikkan tubuh tanpa menghentikan langkah kemudian memberikan kecupan di udara lengkap dengan kedipan mata genit pada sahabatnya dan kembali berjalan ke depan.

Babymonster Rami || Bayang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang