Part - 2

332 56 3
                                    

"Eomma.." 

"Ada apa sayang?"

"Apa Paman Jae tidak ada di rumahnya?"

"Hm?"

"Rami bilang jika ia kelaparan" Si wanita tersenyum dan mengusap lembut kepala belakang anak gadisnya yang terduduk di sebelahnya.

"Suruh dia kesini, Eomma akan memasak untuknya"

"Ck! Eomma terlalu memanjakannya, gadis itu jadi seenaknya!"

"Rora, kau tidak boleh berkata seperti itu, Rami itu sepupumu dan dia tak seberuntung kau dalam hal keluarga. Kau paham kan maksud Eomma?" Rora terdiam sesaat menatap lekat manik hitam milik sang ibu kemudian menganggukkan kepalanya.

"Biarkan dia kesini"

"Nde Eomma" Gadis itu memfokuskan pandangan pada ponsel, mengirim pesan pada sepupunya.

"Kalau sudah, Eomma akan mulai memasak. Kau mau Eomma buatkan apa?"

"Tidak usah Eomma, aku masih kenyang"

"Kau yakin?" Rora mengangguk yakin, si wanita mengangguk dan tersenyum kemudian berjalan ke arah dapur, sementara Aurora kembali menatap layar televisi yang sedari tadi tengah ia saksikan.

Tak berselang lama, Rora menoleh ke arah pintu yang terdengar di ketuk. Gadis itu menghela nafas dan bangkit dengan malas untuk membukakan pintu rumahnya.

"Annyeong, nae sarang~"

"Hmm" Rora menggulirkan bola mata malas dan kembali masuk, Rami mengikutinya dari belakang dengan langkah riang.

"Dimana Bibi?"

"Dapur"

"Eohh? Sedang apa?"

"Terjun payung!" Timpal Rora asal, Rami menatapnya kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Yakk! Baboya~ bagaimana bisa haha.." Rora menghela nafas jengah dan berusaha menghiraukan Rami yang masih mencoba meredakan tawanya.

Rami menegakkan tubuh, mengusap setitik air mata dari ekor matanya kemudian berjalan ke arah dapur, Rora tak peduli dan tak ingin peduli juga padanya.

"Bibi Jisoo, kau masak apa?" Tanya Rami, Jisoo menoleh dan tersenyum

"Hanya membuat Tangsuyuk dan Mandu, kau suka kan?" Rami terdiam sesaat membuat Jisoo mengernyitkan keningnya

"Rami?"

"A-ah nde, Aku suka Bibi, apapun yang Bibi masak, aku menyukainya" Timpalnya dengan senyuman lebar.

"Duduklah dulu atau berbincanglah bersama Rora"

"Shireoyo~ Sepupuku yang satu itu sangat sulit untukku jinakkan" Sebal Rami membuat Jisoo terkekeh dan mengangguk setuju. Rora, anak gadisnya memang teramat datar dan irit bicara.

~~bayang~~

Rora berjalan malas ke arah ruang makan, ia terduduk tepat di hadapan Rami yang terlihat bersemangat dan berbinar menatap makanan di atas meja, gadis itu menghela nafas dan mengambil mandu dari atas piring kemudian menyantapnya.

"Kau yakin tak ingin makan?" Tanya Jisoo pada Rora, si gadis menggelengkan kepala

"Woahhh~ Masisseoyo~" Takjub Rami dengan mulut yang penuh dengan makanan, Jisoo tersenyum lebar sementara Rora menatapnya malas.

"Kau makan pelan-pelan saja"

"Tidak bisa Bibi, aku takut kehabisan haha— Uhukk.. Uhukk.."

"Aigoo~ Ramiyaa" Jisoo dengan cepat memberikan segelas air pada Rami yang tersedak dan mengusap lembut punggung si gadis.

Babymonster Rami || Bayang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang