Part - 43

182 49 10
                                    

"AramG"

"ARAMG KAU TULI?"

"APA SIH TIANG LAMPU!" Timpal Ahyeon kesal karena Rami sedari tadi mengganggunya.

"Aku bosan"

"Lalu? masalah untukku?" Malas Ahyeon seraya tetap memainkan ponselnya, Rami merengut dan mengedarkan pandangan.

"Yang lain kemana? mereka bilang akan menyusul"

"Bisakah kau bersabar, mereka sedang belajar"

"Mengapa kau tidak belajar?" Tanya Rami polos, Ahyeon menghela nafas.

"Jika bukan Rora yang memintanya, aku juga tidak mau berada disini!"

"Heol~ Aku kira kau peduli padaku"

"Percaya diri sekali" Cibir Ahyeon dengan senyuman miringnya bermaksud bercanda. Rami terdiam sesaat kemudian turun dari ranjang dan berjalan melewati Ahyeon.

"Ehh.. Mau kemana?" Kaget Ahyeon seraya menggenggam lengan Rami.

"Untuk apa bertanya? bukankah kau tak peduli padaku?"

"Ck! Jangan bertingkah, kau sedang sakit.." Kesal Ahyeon, Rami melepaskan cengkraman tangan si gadis.

"Aku hanya sakit gigi bukan mau mati!"

Plakk!

"Michyeosseo? Sakit!" Rami mengusap pipi kirinya yang terkena tamparan keras Ahyeon.

"Jaga ucapanmu!"

"Apa? Mau mengadukan ku pada Rora atau Pharita? Silahkan, aku tidak takut!" Tantang Ahyeon dengan kedua tangan yang berada di pinggang melihat Rami mendelik penuh dendam padanya.

"Sudahlah, aku sedang tidak ingin ribut"

"Kau serius akan pergi?" Tanya Ahyeon saat Rami hendak membuka pintu ruang kesehatan.

"Kau disini saja, jika ada yang bertanya tentang aku, katakan saja aku sedang menerima orderan gopud" 

"Hah?" Rami terkekeh dan berlalu meninggalkan Ahyeon yang masih menunjukkan wajah melongo kebingungan.


~~bayang~~


"Maaf Ssaem.." 

"Ya, kenapa Pharita?"

"Aku izin ke toilet" 

"Silahkan" 

Pharita bangkit dan berjalan keluar dari kelasnya, berbelok dari arah menuju toilet. Sedari tadi pikirannya hanya di penuhi oleh si gadis jangkung, Rami, saat Ruka memberitahukan bahwa Rami sakit dan berada di ruang kesehatan tiba-tiba saja membuat fokus belajarnya hilang. Namun karena kelasnya tengah mengadakan kuis harian, Pharita menahan diri untuk tak beranjak hingga kelas selesai seperti sekarang. 

Cklek!

"Ahyeon?" Kaget Pharita, Ahyeon menoleh dan tersenyum.

"Hai Eonnie.."

"Mana Rami? Ruka bilang jika dia sakit.." Pharita masuk dan mengedarkan pandangan mencari sosok si gadis tengil.

"Aku tidak tahu dia kemana, gadis tengil itu selalu bisa membuat otak ku beku oleh tingkahnya sampai tak sadar dia sudah tak ada disini.." Lemas Ahyeon, Pharita menatapnya dengan kerutan di dahi.

"Aku tidak mengerti, dan dia sakit apa?"

"Tadi pagi selesai upacara, tiba-tiba wajahnya pucat dan demam. Tapi dia bilang itu efek dari sakit gigi." 

Babymonster Rami || Bayang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang