Part - 25

272 49 5
                                    

Sementara di sebuah tempat hiburan malam, seorang gadis dengan kelopak mata yang semakin sayu terduduk di sebuah meja dengan berbagai botol minuman di hadapannya. Ia menepis dan menolak ajakan para pria nakal yang sedari tadi mengganggunya. Gadis itu kembali menenggak minuman jahanamnya dan menyandarkan tubuh pada sandaran kursi. 

Kesadarannya mulai menurun, kedua matanya semakin membayang dan sayu. Ia bahkan tak mampu lagi melawan ataupun berontak saat salah satu pria memapahnya dan membawanya pergi darisana dengan seringai iblis. Si pria membawa gadis tersebut keluar dari club dan berjalan perlahan menuju lahan parkir.

"Yakk!" 

Brugh

Gadis tersebut tersungkur, begitu pula pria yang tadi membawanya saat seseorang mendorong tubuhnya dengan kencang.

"Shi~bal! Siapa kau?!"

"Seharusnya aku yang bertanya! Siapa kau?!"

"Pergi dari sini atau aku akan memanggil polisi!" Si pria berdecih, ia pergi begitu saja meninggalkan mangsanya. 

"Eonnie.. Rita Eonnie.."

"Hmm.." Gumamnya lemas, 

"Aishh! Bau sekali" Gerutu Rami yang tak tahan mencium bau alkohol dari tubuh Pharita.

"Eonnie.. Ireonaa"

Namun sia-sia saja usahanya, Pharita mabuk berat dan sulit untuk membuka kedua matanya. Rami melirik pada seorang petugas keamanan, ia menghampiri si petugas dan meminta bantuan untuk menaikkan Pharita keatas motornya. Rami melepaskan jaketnya, mengikat jaket tersebut pada tubuh Pharita dan tubuhnya.

"Pelan-pelan saja Nona, jangan ngebut.." Ujar si petugas keamanan sedikit cemas, Rami mengangguk.

"Nde Ahjussi, terimakasih"

Rami membawa motornya melaju dengan kecepatan sedang, tangan kirinya terjulur ke belakang, berusaha menahan tubuh Pharita yang terhuyung-huyung lemas. Ia berulangkali menatap spion, ada perasaan takut jika Pharita jatuh dan juga ingin cepat sampai ke rumahnya. Gadis itu menarik tuas rem nya saat mobil di hadapannya mendadak berhenti.

Ckittt..

"Astaga.. Untung saja.." Rami mengusap dadanya dengan hembusan nafas lega. 

Grep!

"Rinnie? " Panggil Rami saat tiba-tiba Pharita melingkarkan kedua tangan di perutnya dan merapatkan tubuh.

"Rami.." 

Rami tersenyum, ia melirik spion dan menggelengkan kepala melihat Pharita yang masih memejamkan kedua matanya. 

"Pegangan yang kencang, Eonnie.." 

Pharita patuh, ia mengeratkan pelukannya dan menaruh kepala di punggung Rami saat si gadis kembali membawa motornya melaju.

10 menit kemudian, Rami sampai di depan rumahnya. Ia terdiam memikirkan cara bagaimana membawa Pharita masuk tanpa menimbulkan kebisingan. Gadis itu melepaskan jaket yang terikat di tubuhnya dengan cepat berbalik dan menahan tubuh Pharita.

"Rinnie, bisakah kau bangun dulu?"

"Eodie?" Tanya Pharita parau seraya berusaha membuka kedua matanya.

"Di rumah ku, gwaenchana?" 

"Ram-i?" Tanya Pharita dengan tangan yang meraba wajah Rami

 Gadis itu menarik tangan Pharita dari wajahnya dan sedikit mengguncang tubuh Pharita.

Babymonster Rami || Bayang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang