Part - 30

203 39 1
                                    

Keheningan kembali melanda, Rora dengan tontonannya dan Pharita dengan ponselnya. Namun salah satunya terlihat gelisah, sebuah pertanyaan muncul di kepalanya dan ingin sekali ia utarakan. Gadis itu menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan.

"Eonnie.." 

"Hm?" Balas Pharita tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel.

"Aku, boleh bertanya?" Pharita meliriknya sesaat dan menganggukkan kepala.

"Hubungan apa yang kau punya dengan Rami?" Pharita sontak menoleh dan memfokuskan pandangan pada Rora yang menatapnya serius. 

Entah mengapa jantungnya berdebar tak karuan saat ini, ia menghela nafas dan tersenyum manis.

"Kita hanya teman" 

"T-teman?" 

"Nde, kenapa?" 

"A-ani, gwaenchana. Aku hanya penasaran, dulu kau bahkan tak suka padanya karena ia tengil dan jahil,  tapi sekarang kalian seperti sepasang kekasih" Jelas Rora perlahan dan nampak ragu di akhir kalimat, Pharita dengan wajah santainya kembali tersenyum.

"Bukankah setiap manusia bisa berubah kapan saja?"

"O-haha iya juga ya.." Timpal Rora canggung dan kembali menatap televisi.

"Wae geurae? Apa kau tidak suka jika aku dekat dengan Rami?" Jahil Pharita seraya mencolek pundak Rora.

"B-bukan begitu, Eonnie"

"Tidak usah cemburu, aku dan Rami hanya teman" Rora melebarkan kedua matanya, ia menatap Pharita yang kini malah tertawa di tempatnya.

Gadis itu menggelengkan kepala dan kembali menatap layar televisi meski dengan pemikiran yang cukup tersendat oleh keterkejutan dari ucapan Pharita.


~~bayang~~


Di sekolah, 
Asa, Ahyeon dan Chiquita menatap sebal pada Ruka yang sedari pagi menggerutu dengan wajah menyebalkan. Penyebabnya adalah kedua sahabatnya yang bersamaan absen di hari ini. Ia menyantap makanannya dengan tampang kesal dan berulang kali mendengus kasar.

"Kau lebay, sipit!" Kesal Chiquita, Ruka menatapnya dan mendelik padanya.

"Kau tidak tahu bagaimana rasanya jadi aku!"

"Mereka tidak akan meninggalkanmu selamanya!" Balas Asa sengit.

"Aku tahu, tapi— seharusnya mereka mengabari ku jika tidak masuk sekolah agar aku bisa ikut bolos"

"Yakk baboyaa! Jangan karena kalian satu circle, kalian bolos bersama"

"Aku tak peduli, yang terpenting kita harus selalu bersama. Tidak seperti sekarang, aku seperti anak hilang!" Timpal Ruka kembali menyantap makanannya dengan tak santai. 

Ahyeon menggelengkan kepala mendengar perdebatan ketiga gadis di hadapannya, ia meraih ponselnya di atas meja saat melihat notifikasi pesan masuk di sana.

"Eoh? Rami sakit" Ujar Ahyeon menghentikan perang bacot ketiga gadis lain.

"Tahu dari mana?"

"Rora, dia bersama Rami sekarang" Ia menunjukkan pesan yang Rora kirim padanya. 

"Aku malah salah fokus pada nama kontaknya, alay sekali!" Julid Chiquita yang memang membaca nama kontak Rora di ponsel Ahyeon yang di beri nama "Nae Sarang🤍".

"Ehehe.." Ahyeon cengengesan malu-malu sementara Chiquita mendelik jijik padanya.

"Pulang sekolah kita ke rumah Rami?" Ajakan sekaligus pertanyaan itu terlontar dari As yang menunjukkan wajah cemasnya.

Babymonster Rami || Bayang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang