Part - 46

241 57 4
                                    

Gelak tawa terdengar menggelegar dari dalam kamar di sebuah rumah megah. Seorang wanita paruh baya menghentikan langkah kala ia melewati kamar tersebut, ia menatap pintu kamar yang tertutup kemudian menggelengkan kepala dan melanjutkan langkah menuju dapur. 

"Ramai sekali hingga terdengar sampai keluar rumah"

"Seokjin Oppa" Sapa Jisoo kemudian mengambil alih tas kerja dan jas si suami.

"Apa Rora membawa teman-temannya?"

"Em, ada Rami, Ahyeon, Pharita dan Ruka"

"Chiquita? Asa?" Tanya Seokjin seraya berjalan ke arah ruang makan.

"Aku tidak tahu dan lupa bertanya"

"Apa kau akan makan sekarang?" Tawarnya, Seokjin menatap arloji di tangannya dan menggeleng.

"Nanti saja, masaklah yang banyak. Kita makan kita makan bersama, aku sudah mengajak Jaehyun juga"

"Jae Oppa akan datang?*

"Harus, jika tidak aku akan menyekap anak gadisnya di sini!" Jisoo terkekeh atas candaan suaminya. 

"Penyekapan berencana!" 

Keduanya menoleh ke arah tangga saat Rami dan Ruka turun bersamaan dan berjalan ke arah mereka dengan wajah memerah dan rambut yang berantakan, tak lupa buliran keringat di wajah mereka.

"Apa yang kalian lakukan hingga berkeringat seperti ini?" Tanya Jisoo seraya membenahi rambut Rami. 

"Kami hanya bermain gulat, Bibi" Timpal Rami bercanda

"Gulat?" Kaget Seokjin dengan bibir membulat, Ruka dan Rami terkekeh.

"Becanda Paman, kami hanya bermain ludo. Rami bermain curang jadilah mereka semua murka." Jelas Ruka, Rami menggeleng.

"Aku tidak curang, kalian saja yang tidak bisa bermain"

"Baiklah terserah kau saja" Malas Ruka seraya meneguk air minumnya. Seokjin dan Jisoo menggelengkan kepala atas tingkah mereka.

"Kalian makan malam disini, ya.." Pinta Seokjin menatap Ruka dan Rami bergantian

"Boleh Paman, kebetulan juga aku malas pulang. Apa aku boleh menginap disini?" Ruka menunjukkan senyuman lebarnya, Rami mendelik tak suka.

"Menjijikan sekali wajahmu" Gumam Rami pelan

"Boleh, asal kau meminta izin kedua orang tuamu dulu"

"Em, terimakasih Paman, Bibi" Seokjin mengangguk dan menatap Rami.

"Kau tidak ingin menginap juga? Sudah lama sekali Paman tak membacakan dongeng untuk gadis-gadis kecil Paman"

"Heol~ Terbalik, aku yang membacakan dongeng untuk Paman dan Rora" Sengit Rami, Seokjin menahan tawanya.

"Iya, seperti itu maksudnya hehe"

"Shireo, aku malas!" Rami bersidekap dada dan mendelik pada Seokjin, si pria menggenggam lengan si gadis dan menggoyangkannya.

"Jebaaal Ramiyaaa, Paman rindu dongen seekor katak yang berteman dengan gajah betina"

"Pfttt.. Katak dan Gajah?" Beo Ruka menahan tawa.

"Nde, Katak dan Gajah betina dan tiba-tiba saja mereka jatuh cinta, begitu kan?" 

"Sttt.. Jangan di spoiler Paman, jadi tidak seru lagi ahhh~.." Kesal Rami seraya melepaskan genggaman tangan Seokjin. Jisoo dan Ruka saling pandang dengan tawa yang mereka tahan.

Babymonster Rami || Bayang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang