Part - 16

287 59 7
                                    

Benar, akulah Akara.

Sebuah bayangan samar yang bahkan tak terlirik minat

mereka melihatku namun enggan menyentuhku

mereka berpapasan denganku namun terasa menembus ragaku.

Akulah Amerta namun dalam kelam belaka.


~~bayang~~


Rami masuk ke dalam kelas yang terdengar riuh, gadis itu mengernyitkan dahi melihat Rora yang telah masuk sekolah namun bukan hanya itu, di sebelahnya kini berada Ahyeon yang entah sejak kapan kedua gadis tersebut menjadi sangat dekat. Ia mengedikkan bahu dan berjalan kearah bangkunya sendiri seraya memamerkan senyuman pada Asa, Chiquita dan Ruka yang tak sengaja bertatapan dengannya kemudian terduduk tenang. 

10 menit berlalu namun anehnya tak ada satu orang pun yang mengajaknya berbicara, bakan Ruka yang berada di sebelahnya pun nampak asik berbincang bersama Rora, Ahyeon dan kedua gadis lain yang berdiri di belakang tubuhnya. 

"Apa aku memiliki kesalahan?" Gumam Rami dalam hatinya.

Namun saat ia hendak membalikkan tubuh untuk bertanya, bel terdengar menyalak membuat para gadis membubarkan diri dan terduduk rapih di bangkunya masing-masing. Terkecuali Ahyeon, Rami melihat kursi sebelah Chiquita kosong dan menyakini bahwa Ahyeon kini terduduk di belakangnya, bersama Rora.

"Hah.." Ramu tanpa sengaja menghela nafas panjang yang terdengar sedikit kencang. 

"Kau kenapa?" Ia seketika menoleh pada Ruka yang ternyata mendengar suara nafasnya.

"Gwaenchana.." Balasnya dengan senyuman lebar, Ruka menatap Rami dengan dahi yang mengernyit nampak kebingungan namun Rami memalingkan wajah dan menatap lurus pada guru yang tengah memberikan penjelasan.

Si gadis blonde nampak fokus mencatat tugas yang di berikan guru sebelum guru tersebut pamit untuk menghadiri rapat bersama guru lainnya. Ia melirik dengan ekor mata saat Asa dan Chiquita melewatinya begitu saja dan menghampiri meja di belakangnya. 

Rami berusaha tak memperdulikan mereka yang kini kembali berbincang seru dan terdengar merencanakan sebuah liburan bersama saat liburan sekolah nanti. Ia meraih ransel dan mengeluarkan earphonenya, menyumbat kedua lubang telinga dengan volume musik yang ia kencangkan. 

Setidaknya ia tak perlu tahu apa yang mereka rencanakan karena para gadis pun tak mengajaknya bergabung. Gadis itu mencengkram erat bolpoint di tangannya, memejamkan kedua mata sesaat dan menghembuskan nafas dengan kasar. Entahlah, Rami hanya merasa dada nya sesak saat mengingat obrolan para gadis tadi.

"Apa salahku?"

"Mengapa mereka bertingkah seolah aku tak terlihat?"

"Apa mereka marah padaku?" 

Pertanyaan itu terus saja berputar di kepalanya, membuat Rami kehilangan konsentrasi menulis. Ia bangkit dan berjalan cepat keluar dari kelas. 

Kelima gadis itu menatap kepergian si gadis blonde dengan dahi yang mengernyit. 

"Ada apa dengannya?" Tanya Chiquita bingung 

"Eh, sedari tadi kita tidak mengajaknya berbincang. Dia mungkin, marah?" 

"Bukan kita yang tidak mengajaknya tapi dia yang tidak berusaha bergabung." Sergah Ahyeon

Rora dan Ruka hanya diam, entah apa yang ada di benak mereka namun berusaha dengan cepat menepisnya dan kembali asik dalam percakapan mereka.

Babymonster Rami || Bayang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang