Part - 20

285 55 11
                                    

Pagi hari di hari minggu. 

Kediaman si gadis dingin Aurora terlihat begitu hangat, kedua orang tuanya berada di rumah dan terlihat tengah saling membagi pekerjaan. Jisoo bertugas membersihkan area ruang tamu dan dapur, Seokjin merawat taman dan kebun kecil juga halaman mereka sedangkan Rora di bagian ruang keluarga. 

Itulah kebiasaan mereka di setiap hari minggu, kebiasaan kecil yang mampu membuat ikatan darah mereka semakin kental dan erat. Rora melirik jam pada dinding yang menunjukkan pukul 7 pagi, gadis itu berjalan kearah ruang tamu dan menepuk pundak sang ibu.

"Eomma, kau memasak saja, aku akan mengambil alih ini"

"Em, kau ingin apa untuk sarapan?"

"Apa saja yang Eomma masakan" Balasnya dengan senyuman, Jisoo mengangguk dan beranjak menuju dapur sedangkan Rora mengambil alih tugas sang bunda.

30 menit berlalu, Rora telah selesai dengan tugasnya. Ia menghampiri sang ayah yang terlihat masih menyiram tanaman di halaman samping rumah.

"Appa, palli~ Aku sudah sangat lapar"

"Nde Aegi, sebentar lagi.." Rora mengangguk, ia berbalik dan masuk ke dalam rumah, mencuci tangannya kemudian terduduk di salah satu kursi meja makan seraya menunggu sang ayah.

Seokjin berjalan menghampiri istri dan anaknya, terduduk di salah satu kursi yang berada di tengah antara Rora dan Jisoo. Ia tersenyum manis pada sang anak yang mengambil alih tugas istrinya untuk mengalaskan makanan di piringnya dan piring milik Jisoo.

"Terimakasih sayang.." Ujar Jin dan Jisoo tulus, Rora mengangguk dengan senyuman. 

Mereka mulai menyantap sarapan pagi dengan khidmat, Rora sesekali melirik ayah dan ibunya dan memberikan senyuman. Entahlah, pagi itu si gadis merasa dalam suasana hati yang baik.

Hingga 15 menit kemudian, mereka telah selesai dan kini tengah berbincang ringan masih di area meja makan.

"Hari ini, kau akan kemana?" Tanya Jin, Rora meliriknya dan mengangguk.

"Aku akan pergi bersama temanku, boleh kan Eomma? Appa?" 

"Pergi kemana? bersama siapa?" Jisoo menyentuh lengan suaminya yang terdengar protektif, ia kemudian menoleh pada Rora dan tersenyum.

"Boleh sayang, tapi pulangnya jangan terlalu malam" 

"Aku hanya akan pergi ke taman kota atau pusat perbelanjaan dan tidak akan sampai larut malam"

"Appa tidak ingin mendengar putri Appa ini celaka. Kau harus kembali dengan sehat seperti pagi ini, Arrachi?" Petuah tegas diiringi senyuman dari Seokjin membuat Rora mengangguk semangat dengan senyuman.


~~bayang~~

Waktu kini menunjukkan hampir pukul 10 pagi, Rora yang telah bersiap untuk pergi, ia hanya mengenakan celana jeans hitam yang tidak terlalu ketat dengan kemeja putih polos dan kaos putih polos di dalamnya, gadis itu menambahkan sebuah topi yang menutup kepalanya. Setelah di rasa cukup, ia keluar dari kamar, berpamitan pada kedua orang tuanya dan bergegas memasuki mobil dan berlalu dengan perasaan yang berbunga.

Di rumah lainnya, seorang wanita dewasa tengah terduduk di teras rumahnya, menikmati secangkir teh seraya menatap keindahan taman bunga di halamannya yang cukup menyejukkan mata. Ia tak sendirian, seorang gadis berusia 15 tahun berada di sampingnya, terduduk tenang seraya memainkan game di ponsel.

Keduanya mendongak saat security rumah mereka membukakan gerbang, sebuah mobil mewah masuk dan terparkir tak jauh dari mereka.

"Eomma, siapa yang datang?" Tanya si gadis, wanita itu menggeleng dengan tatapan masih terpaku pada mobil tersebut.

Babymonster Rami || Bayang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang