Part - 22

311 62 14
                                    

Hari berikutnya, 
Rora, Ruka, Ahyeon, Chiquita dan Asa terlihat tengah asik berbincang di bangku milik Rora, entah apa yang mereka bicarakan hingga kini para gadis tertawa bersamaan. Asa tiba-tiba saja menghentikan tawanya, ia terpaku menatap kearah pintu kelas. 

Keempat gadis lain pun menghentikan tawa melihat tingkah aneh Asa, serempak mereka menoleh kearah pandang si gadis dan juga terdiam dengan ekspresi wajah kaget. 

"Selamat pagi.." 

Ternyata bukan hanya kelima gadis tersebut, suasana ramai kelas pun mendadak hening oleh kedatangan seorang gadis yang membuat mereka kaget dan berulangkali mengerjapkan mata.

"Eh? Kalian kenapa?"

"R-Rami?"

"Rami, ini kau?" Rami mengulirkan bola matanya dengan malas. Ia melepaskan genggaman tangan Chiquita pada pundaknya dan terduduk di bangkunya.

"Apa yang kalian lihat? Kalian ingin aku tinju satu persatu?!" Gertakan Rami membuat teman-teman sekelasnya terperanjat dan kembali pada aktivitas mereka masing-masing.

"Rami, apa kau kerasukan?" Tanya Ahyeon

"Apa kau terpukau oleh penampilan baruku?" Bangga Rami seraya mengibaskan rambutnya.

"Neomu Yeppeo~" Gumam Asa yang ternyata menyukai penampilan baru si gadis.

Rami terkekeh, bagaimana tidak, mereka mengenal Rami dengan sosok gadis blonde kini nampak sangat cantik dan berkharisma dengan rambut hitamnya, tak lupa ia pun menambahkan beberapa wave dan layer, Rami juga nampaknya memangkas sedikit rambutnya karena terlihat lebih pendek.

"Aigoo~ berkediplah!" Kesalnya mengusap wajah Ruka

"Apa kau sedang patah hati?" Pertanyaan itu terlontar dari Ahyeon. 

Rami tersenyum getir kemudian tertawa terbahak membuat para gadis saling pandang bingung.

"Apa? Patah hati? Kalimat apa itu? Aku bahkan tak tahu artinya haha"

Rami menghentikan tawa menatap kelima gadis tersebut satu-persatu yang masih menunjukkan wajah kaget sekaligus bingung.

"Hah.. Sudahlah, aku lelah dengan kalian!" Gumamnya kemudian membalikkan tubuh dan memainkan ponselnya.

Kelima gadis itu saling bertukar pandangan dan mengedikkan bahu kemudian membubarkan diri, bersiap untuk memulai pelajaran.


~~bayang~~


Rami berjalan tergesa menuju toillet, ia masuk ke salah satu bilik dan terduduk di atas closet, kedua matanya terpejam erat dengan nafas yang terengah. Dengan terburu mengeluarkan sebuah tabung kecil dari saku roknya dan menelan beberapa isinya. Gadis itu menundukkan kepala dengan kedua tangan yang menutup wajahnya. 

Beberapa saat kemudian, ia mengangkat kepalanya. Rasa sakit di kepalanya mulai mereda, Rami menarik nafas panjang kemudian membuka pintu bilik dan berjalan kearah wastafel.

Sedangkan gadis-gadis lainnya telah berada di kantin, terduduk tenang seraya menikmati makanan mereka, tak lupa juga berghibah.

"Jujur saja, aku masih merasa terkejut dengan perubahan Rami" Ujar Ruka

"Kau benar, aku tidak bisa lagi memanggilnya Titan Blonde" Sendu Chiquita membuat gadis lainnya tertawa.

"Kau ganti saja menjadi Titan Black" Usul Asa namun malah mendapatkan tatapan datar dari para gadis

"Wae? Apa aku salah?"

"Lupakan"

"Tapi tadi malam, penampilannya masih seperti biasa, mengapa pagi ini berubah" Ahyeon mengedarkan pandangan, keempat gadis tersebut menatapnya penuh selidik, terlebih Rora.

Babymonster Rami || Bayang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang