Part - 3

301 53 4
                                    

Jung Ahyeon, si gadis pemilik wajah cantik dengan kedua mata bulat nan sayu membuatnya mampu memikat hati para murid-murid di sekolahnya. Namun Ahyeon justru malah menambatkan hati pada seorang gadis yang terkenal dingin dan sulit di taklukan, setahun berlalu semenjak ia mencoba mendekati si gadis pun belum membuahkan hasil yang baik.

Dinding es yang harus Ahyeon robohkan begitu kokoh dan teramat kuat, namun tekad Ahyeon tak mudah runtuh juga. Ia terlahir dengan sejuta pesona baik juga sifat yang tak pantang menyerah, Ahyeon menginginkan dia hanya dia dan ingin hidup bahagia bersamanya.

Ahyeon mengulum senyuman kala menatap layar ponsel yang berada di genggamannya, netranya yang berbinar menatap sebuah foto dari seseorang yang ia cintai selama ini. Asa berada di dekatnya, mengernyitkan dahi kemudian mengintip apa yang menjadi alasan sahabatnya tersenyum begitu cantik.

"Jinjayo? Kau tersenyum begitu cantik hanya karena manusia es batu itu?" Ujar Asa dengan gelengan kecil, Ahyeon menatapnya

"Apa kau iri?"

"Cih, aku? Iri padamu yang memandangi es balok? Yang benar saja" Timpal Asa dengan wajah tengilnya, Ahyeon mencebikkan bibir dan kembali menatap ponsel.

"Yedeuraa~ Aku sangat lapaaar~" Chiquita baru saja masuk ke dalam kamar dengan rengekan seraya merebahkan kepalanya di pangkuan Asa.

"Apa di rumahmu ini tidak ada makanan?" Tanya Ahyeon, Asa menggeleng kecil

"Lalu bagaimana? Cacing-cacing di perutku telah meraung, aku takut mereka malah memakan organ dalamku~" Kedua gadis itu menatap malas pada tingkah Chiquita, Ahyeon membuka ponselnya.

"Kita pesan antar saja"

"Nah, itu yang sedari tadi aku tunggu dari bibirmu hehe"

"Aishhh!" Ahyeon mendesis dan mulai memilih makanan untuknya dan kedua temannya.

Chiquita masih menatapnya sumringah, ia meraba ranjang dan meraih ponselnya. Masih di posisi sama seperti tadi, Asa kini merebahkan tubuh dan memejamkan kedua matanya seraya menunggu makanan datang.


~~bayang~~

Beberapa jam berselang, ketiga gadis cantik tadi kini berada di salah satu taman yang tak jauh dari komplek perumahan mereka. Sebagai informasi bahwa Ahyeon, Asa dan Chiquita memang tinggal di satu komplek perumahan yang sama, hanya berbeda blok saja.

Tak ada alasan khusus bagi mereka berada di taman tersebut, hanya bosan jika harus terus berdiam di salah satu rumah megah mereka dan juga terlalu malas berpergian dengan jarak yang lebih jauh dari taman itu.

Asa terduduk bersandar pada batang pohon yang cukup rindang, kedua kakinya terjulur membuat Ahyeon bisa leluasa merebahkan kepalanya di pangkuan Asa. Chiquita terduduk bersila kaki seraya memainkan jemari lentik tangan kiri Asa yang asik membaca novelnya.

"Saat kau menganggap dunia kejam namun kau masih percaya akan cinta dan kebahagiaan. Itu artinya cinta yang tulus"

Ahyeon mendongak pada Asa yang menggumamkan sebuah bait dari novel yang ia baca. Gadis itu tersenyum manis dengan tatapan pada langit cerah di atasnya.

"Seperti aku.."

"Hm? Apanya?" Bingung Asa dan Chiquita

"Bagiku dunia sangat kejam karena gadis secantik aku belum memiliki pasangan"

"Itu karena kau pemilih, banyak sekali yang ingin menjadi pasanganmu!" Timpal Chiquita di angguki setuju oleh Asa

"Tapi, aku hanya ingin dia dan hidup bahagia bersamanya, itukah cinta yang tulus?" Kedua gadis lain terdiam berusaha mencerna ucapan Ahyeon.

Babymonster Rami || Bayang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang