Rasa lelah akan terlupakan jika kita sudah melihat keindahan didepan mata.
_pikir Ntin_******
Sesampainya ditempat resepsionis tempat penginapan, mereka harus antri untuk menunggu pembagian kamar. Ternyata dari resepsionis ke vila yang akan mereka tempati itu sangat jauh hingga harus berjalan kaki dengan beban berat tasnya masing-masing.
Thiksana ditempatkan berbeda kamar dengan Siska, Novelia dan Habibah. Tetapi mereka tetap berada disatu vila yang sama.
“Anjir bagus banget vilanya!”
“Iya anjir, enak banget kalo gini ceritanya mah.”
“Lihat guys, pemandangannya aja sangat amat estetik.”
“Thik nanti sore kita harus ke pantai oke!”
“Sip, tapi mandi dulu ah gerah body ini.”
“Iya dong saya juga mau mandi dulu.”
Sesuai perjanjian, mereka berlima pergi mengelilingi pesisir pantai. Tak lupa mereka mencari kerang untuk oleh-oleh yang akan diberikan pada Grisca. Habibah membawa bekas botol lee mineral untuk mewadahi kerang itu. Tak lupa mereka juga mengisikan botol itu dengan pasir supaya khas jika mereka sudah ke pantai.
Thiksana menulis nama Grisca di pasir itu dengan Siska yang menjadi kameramennya. Setelah beres dengan semua itu mereka berjalan keliling untuk mencari spot foto. Sedari tadi Reva hanya ngikut tanpa berbicara sama sekali. Cewek itu hanya akan bersuara jika ditanya.
******
Disaat Siska sedang berkeliling dengan temannya yang dari jurusan AKL, Thiksana memilih berkeliling dengan Reva dan Habibah. Ketiganya bermain ayun-ayunan hingga jungkelak-jungkelik. Sambil menunggu sunset mereka duduk tenang dibantal yang tersedia di bawah pohon kelapa.
“Ini udah magrib tapi kok sunsetnya gak muncul-muncul sih? Padahal kan mau foto,” ujar Thiksana.
“Iya juga ya, tuh disana Thik. Tapi gak terlalu bagus ah,” balas Habibah.
“Ah anjir ditungguin dari tadi juga.”
“Kesana aja tuh!”
“Ah males banyak orang.”
“Eh, Bah masa aku disuruh sama kakak sepupu ngehubungi Amang aku yang tinggal didaerah sini.”
“Ya hubungi aja atuh, siapa tahu disamperin.”
“Tapi masalahnya malu gak deket.”
“Coba aja siapa tau dikasih uang.”
“Ya udah deh tar dicoba.”
“Hayu ah kita balik ke Villa lagi, hayu Reva!”
“Yuk!”
*****
Selepas solat magrib, Thiksana menghampiri kamar yang ditempati sahabatnya. Disana ada Reva yang sedang tiduran dan Habibah yang sedang berdandan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WELS
Teen FictionIni bukan cerita tentang eskrim wols apalagi trend barudak well, tapi ini cerita wels. Wacana Elit Laksana Sulit. Tentang jatuh bangun percintaan lima persahabatan yang sering bergosip ria disertai adu nasib. Cekidot.....!