20 modus

11.1K 512 17
                                    

mohon di koreksi kalau ada typo 😉

film sudah di putar sejak 30 menit yang lalu sepanjang film naren menonton tanpa adanya rasa takut. sedangkan Kalingga terus menempel pada gevano memeluknya dengan erat.

"bisa lepas tidak?"

"tidak bisa aku takut"

gevano memutar bola matanya malas, "alasan bilang saja mau modus!" ucapnya, Kalingga tersenyum.

naren melirik ke arah dadynya yang sedang memeluk bunanya erat dia memutar bola matanya malas melihat tingkah laku dadynya itu.

"Dady Cemen!"

"kata siapa?"

"kata aku!"

Kalingga tertawa sinis menatap anaknya, "biarkan saja kamu iri bukan tidak bisa memeluk buna seperti ini?"

"tidak biasa saja nanti kalau nalen sudah besal juga pasti bakal peluk pacal nalen sepelti itu!"

gevano yang tadinya senyum senyum sendiri melihat pertikaian antara anak dan suaminya berganti menatap anaknya dengan raut wajah terkejut, siapa yang mengajari anaknya berbicara seperti itu?

"nalen sekolah dulu yang benar" ucap gevano, naren mengangguk.

"ya" ucapnya dengan singkat lalu kembali menonton film nya.

waktu sudah menunjukan pukul 10 malam gevano beranjak untuk mematikan televisi supaya naren tertidur karena besok harus sekolah.

"loh buna kenapa di matiin?"

"tidur besok harus sekolah"

"tapi itu sebental lagi selesai buna~"

"tidur besok lagi nontonnya ya?"

"ya sudah nalen mau tidul selamat malam buna"

chupp

"Dady tidak di cium?"

"tidak!"

"ya sudah sekarang tidur ya?"

"iya buna"

gevano tidur di sebelah naren mengelus punggung anak itu supaya tertidur.

"buna temani naren ya?"

"iya buna tidul sini belsama nalen, Dady kelual!"

"kenapa begitu?"

"aku ingin belsama buna saja!"

"tap–––

"sudah turuti saja aku juga bosen tidur bersamamu"

Kalingga yang mendengar ucapan gevano menjatuhkan bahunya, padahal niatnya ingin cuddle sambil cium cium malah di suruh tidur sendiri.

dia keluar dari kamar naren tanpa mengatakan sepatah katapun membuat naren tersenyum bangga. akhirnya bisa tidur dengan buna vano lagi.

"nalen sayang buna" ucapnya lalu mulai tertidur dengan memeluk tubuh gevano.

chupp

"buna juga sayang dengan naren"

mereka tertidur dengan pulas sedangkan di kamar lain Kalingga sedang bermain pada laptop miliknya.

"cih dasar naren pengganggu"

"padahal aku ingin pelukan dengan istriku tapi naren selalu mengganggunya!"

dia bermain laptop dengan terus menggerutu kesal karena selalu kalah dengan anaknya.

ting..

suara notifikasi dari ponsel miliknya dia langsung membuka ponsel dan melihat siapa nama yang tertera di sana, dia berdecak malas mendapati pesan tersebut.

𝐎𝐌 𝐃𝐔𝐃𝐀 𝐀𝐍𝐀𝐊 𝐒𝐀𝐓𝐔 (ʙʟ) ||EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang