usia kandungan gevano sudah menginjak 7 bulan, rasa mual sudah tidak dia rasakan lagi saat kandungan sudah menginjak 6 bulan.
dipagi hari yang cerah Kalingga di sibukkan dengan ngidam sang istri, sebenarnya dia tidak masalah perihal ngidam tapi bisakah di ubah saja ini sangat berat baginya.
"pokonya aku tidak mau tahu!" ucap gevano dengan tangan yang di lipat di depan dada.
Kalingga menghela napas dengan permintaan sang istri, "sayang masa harus seperti itu? bisakah di ganti saja?"
"tidak! kalau tidak mau ya sudah!"
Kalingga hanya bisa menghela napas dan mengangguk lesu dengan permintaan kali ini.
sebenarnya biasa saja ngidamnya bagi gevano tapi tidak dengan Kalingga dia merasa keberatan sangat keberatan, masa dia harus tidur sendiri selama satu bulan penuh dan tidak boleh kisa kiss lagi, mana bisa Kalingga seperti itu.
"sayang bisa di rubah tidak? aku bakal lakukan apapun itu asal jangan yang satu ini" ucap Kalingga memohon kepada gevano.
gevano menghela napas panjang lalu menatap wajah Kalingga yang tampak lesu itu, "baiklah apapun bukan?aku ingin pergi ke caffe tempat aku bekerja dulu"
"hanya itu? baiklah kita berangkat sekarang" ucap Kalingga, gevano mengangguk semangat lalu merentangkan kedua tangannya ke arah Kalingga.
"gendong~"
"haha kenapa kau sangat lucu, hm? aku jadi ingin memakan mu sayang, sudah lama juga aku tidak merasakan tubuhmu"
"stop!! atau aku berubah pikiran dan kau tetap melakukan perintahku yang pertama?!"
"t-tidak jangan aku minta maaf, baiklah sekarang kita berangkat"
Kalingga menggendong tubuh gevano menuruni tangga.
"apa aku gendut?"
"tidak sayang kau terlihat sangat imut"
"tidak perlu berbohong Kalingga, menyebalkan sekali!"
"astaga sayang aku benar kamu tidak terlihat gendut sama sekali malahan kau terlihat sangat imut"
"terserah!" ucap gevano cuek, Kalingga menghela napasnya lalu memilih untuk diam.
saat sudah berada di bawah Kalingga melihat kalau anaknya sedang asik menonton film kartun pororo, padahal ini sudah pukul 10 kenapa dia tidak berangkat ke sekolah.
"naren"
"ya Daddy?" ucap naren dengan pandangan yang masih fokus ke layar tv.
"tatap mata Daddy kalau sedang berbicara" ucap Kalingga tegas, naren lantas langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah Daddynya.
"ada apa Daddy?"
"kenapa tidak berangkat sekolah? apa naren bolos?"
"turunkan aku" ucap gevano, Kalingga menurunkan gevano dengan pelan.
"sini sayang buna pangku" ucap gevano dengan lembut sambil menarik lengan naren pelan untuk di dudukan di pangkuannya.
"anak buna kenapa tidak sekolah?"
"sekolah libul kalena... aduh nalen lupa buna hihi.."
"naren tidak bohong kan sayang? bunda benci orang yang suka berbohong"
"nalen selius Buna nalen tidak bohong, nalen cuman lupa sama ucapan gulu nalen di sekolah kemalin" ucap naren sambil menunduk.
"baiklah buna percaya anak buna adalah anak yang baik, kalau begitu apa naren ingin ikut bersama buna?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐌 𝐃𝐔𝐃𝐀 𝐀𝐍𝐀𝐊 𝐒𝐀𝐓𝐔 (ʙʟ) ||End
Romancegevano Sagara anggarta pemuda manis yang hidup sebatang kara, karena ditinggal oleh kedua orang tuanya dia harus mencari pekerjaan untuk kebutuhan sehari-hari. • • • "hiks... cakit" anak kecil yang menabrak pemuda itu menangis membuatnya panik. "hei...