27 maaf

6.4K 349 9
                                    

setelah selesai sarapan naren berangkat dengan di antar oleh Kalingga karena itu keinginan naren lagipula Daddy-nya hari ini tidak pergi ke kantor bukan.

setelah mengantar naren ke sekolah Kalingga memilih duduk di ruang tengah sambil memikirkan bagaimana cara untuk membujuk gevano, pasti dia sangat marah dengannya.

Kalingga menghela napas lalu mengusap wajahnya.

helaan napas terdengar sangat berat, "bagaimana cara membujuk nya? apa aku belikan dia sesuatu seperti yang Brian katakan?" dia mengangguk lalu mengambil kunci mobil.

saat sudah sampai di depan pintu dan akan membukanya tiba tiba suara dari belakang menghentikan kegiatannya.

"mau kemana?"

Kalingga berbalik badan lalu tersenyum menatap gevano yang sedang menatapnya dengan datar.

"sayang aku itu–– aku-"

"tinggal jawab saja apa susahnya?! aku aku, aku apa?!"

"sayang marah mulu sih?" ucap Kalingga dengan tatapan memelas jangan lupakan bibir bawah yang maju ke depan.

gevano menghela napas, sabar.

"mau kemana? kamu bilang tidak akan pergi ke kantor bukan? terus sekarang mau pergi kemana lagi?"

"aku hanya ingin membelikan mu sesuatu supaya kau memaafkan aku, sayang"

"tidak perlu, jangan membuang uang untuk hal yang tidak penting, Kalingga" ucap gevano, Kalingga menunduk dalam.

Kalingga sangat benci ketika gevano memanggilnya dengan nama saja tidak dengan embel embel sayang. dia jadi merasa tidak di sayang lagi.

ck. padahal sudah tua.

"maaf"

"selalu saja meminta maaf, aku bosan mendengarnya" ucap gevano sambil bersidekap dada.

'salah lagi? memang aku selalu salah'

"kenapa diam? aku sedang berbicara denganmu Kalingga aku bukan radio yang harus kau dengarkan saja!"

Kalingga membuang napasnya berat, "baiklah sayang aku minta maaf.. janji tidak seperti itu lagi, aku harus bagaimana supaya kau memaafkan ku?"

"tidak tahu"

"sayang~"

gevano memilih mengabaikan Kalingga dan duduk di sofa sambil bermain ponsel.

Kalingga mengikuti gevano dari belakang lalu ikut duduk tapi berjarak karena dia takut kena semprot oleh mulut pedas gevano lagi.

"sayang maaf"

"....."

"hiks— buna maafkan Daddy hiks— jangan cuek seperti ini... Daddy minta maaf"

"....."

Kalingga berganti duduk di sebelah gevano lalu memeluk lengan itu dan menduselnya di leher gevano masih dengan isakannya.

kali ini dia benar benar minta maaf dan tidak akan mengulanginya lagi. catat.

"baiklah tapi diam kamu tidak malu? sudah punya anak dua loh"

"tidak"

"minggir dulu itu baby Kean nangis"

"biar aku saja" Kalingga bangkit lalu menuju ke kamar yang terdapat baby Kean.

ceklek!

Kalingga menghampiri bayi yang sedang menangis, dia menggendong baby Kean. sedikit kaku karena dia tidak terbiasa menggendong bayi.

𝐎𝐌 𝐃𝐔𝐃𝐀 𝐀𝐍𝐀𝐊 𝐒𝐀𝐓𝐔 (ʙʟ) ||EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang