Langsung gas baca!!
WARNING ❌ THIS STORY ABOUT BxB,
So Please Go away kalau kalian tidak suka.
Terimakasih ❤️
Seluruh karya dan picture pada story original editing by author.
realme1107
Gimana? masih sedih? tenang baru pertengahan cerita.
Kali ini kita kembali ke dimensi masa depan yah bep. Stay Fokus.
Terdapat banyak POV Aling
•••
Aku menang Bu, aku mendapatkan nya, aku berhasil membuat nya menyentuh kuat cincin yang saat ini melingkar kuat di leher ku, cincin milik mu yang mampu membawa kami kembali ke masa lalu, aku kembali Bu, aku akan membawa nya pada mu.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ibu!!."
Teriak ku nyaring memecahkan keheningan bangsal Vip rumah sakit Beijing Ditan Hospital tempatku tertidur jika dilihat dari ukiran selimut yang kini menutupi tubuh ku, kedua mataku menyapu perlahan setiap sudut ruang yang menampakan sebagian warna putih di setiap sudut nya.
Kening ku berdenyut keras, sepertinya aku benar-benar terlelap sangat lama sehingga tubuh ku pun sedikit merasakan kebas, ekor mata ku mencari sumber waktu namun tak dapat aku temukan, iris mataku melihat kearah tirai sebelah ranjang, seperti nya matahari tak menunjukkan keberadaan nya, apakah ini malam atau kah dini hari menjadi pertanyaan pertama dalam benak ku ketika pertama kali aku tersadar.
Krek!!
Ketika aku disibukan dengan mencari keberadaan waktu, terdengar pintu terbuka dari luar ruangan, aku pun bangkit dari tidur ku, menyandar kan tubuh ku pada bantalan kasur dibelakang nya, kedua mata ku kini fokus menatap kearah pintu masuk dimana sumber suara itu muncul, dan tak lama terlihat sosok pria dengan wanita menuju tempat ku duduk dengan ekspresi penuh kekhawatiran yang dalam.
"Aling, kamu sudah sadar? kau tidak apa-apa? sudah Bibi katakan kau harus banyak istirahat." ucap Bibi Lie padaku.
Kedua pundak ku ditepuk nya halus oleh Paman Lie, menatap kearah ku lekat, terlihat jika dia tak mampu menyembunyikan kekhawatiran nya saat ini.
"Dewa menjawab doa kami semua Aling." ucap nya dengan kedua tangan diangkat nya tinggi seolah dia benar-benar meminta kesembuhanku pada Dewa.
Aku tidak mengerti apa yang mereka maksud kan, seingat ku, aku hanya jatuh pingsan ketika aku sedang bersama dengan--ah tunggu aku baru ingat sudah berapa lama aku berada di rumah sakit, dan dimana keberadaan Sean Gēgē.
Sepertinya Paman ku mengetahui kemana arah pikiran ku saat ini, tak lama dia pun menarik kursi untuk dia duduki tepat di samping ranjang ku, ditatap nya lekat wajah ku, seolah rasa khawatir itu masih menghiasi wajah Paman Lie.
"Sudah tiga hari lama nya, tubuh mu membeku, sedingin salju bahkan sesaat ketika kau tidak sadarkan diri, Riyu, dia, bahkan dia pun merasa bersalah padamu, namun Paman tidak tahu kesalahan apa yang sudah dia perbuat padamu Aling, sedang kan Sean, hampir setiap hari dia kemari, dan setiap waktu menelpon ku, bahkan diluar kamar, mereka memberimu dua pengawal untuk menjaga mu." ucap nya
