Langsung gas baca!!
WARNING ❌ THIS STORY ABOUT BxB,
So Please Go away kalau kalian tidak suka.
Terimakasih ❤️
Seluruh karya dan picture pada story original editing by author.
realme1107
Kita kembali dengan per hanfuan, tapi kali ini Riyu mode Kasim dlu yah haha.
Banyak POV Riyu di sini, be smart reading. VOTE!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Perasaan itu kembali muncul, entah apa yang dibuat oleh Aling dan apa rencananya, setiap kali aku bersitegang dengan nya dadaku terasa sangat menyakitkan, seolah tubuh ku tidak diijinkan untuk menyentuh nya dengan kekerasan.
Terakhir aku mencengkram kuat leher nya di restoran hingga berakhir dia jatuh pingsan membuat ku semalaman tidur dalam kegelisahan, seolah jantung ku diremas nya kuat, leher ku pun terasa tercekik.
Setiap kali aku memejamkan kedua mataku, seolah aku di bawa ke dunia berbeda, seseorang menungguku, bicara padaku bahkan menawariku dengan beberapa penawaran, gila, menurut ku, namun seolah dia tahu apa yang sedang aku pikirkan saat ini.
Kau ingin memutar waktu? kau akan kehilangan salah satu diantara kedua nya, apa kau sanggup hidup tanpa dirinya? baik itu di dimensi sekarang atau pun masa lalu kalian.
Saat itu aku hanya berpikir bagaimana caraku agar Sean tidak terjerat dalam lingkaran napsu Ruan, kakak angkat nya yang haus akan sentuhan nya, ancaman akan tindakan nya yang akan menyebar luaskan video adegan intim ku dan juga Sean ketika dua tahun silam itu menjadi senjatanya yang selama ini dia sembunyikan demi mengancam kehidupan Sean.
Aku tidak menyangka jika ternyata semua sudah dia rencanakan bersama dengan sie brengsek Jun Hie, kamera pengawas sudah dia letakkan di sudut kamar hotel tempat kami bermalam kala itu.
Aku rasa Sean pun sudah mengetahuinya jika Ruan memiliki rekaman video kami, karena hingga saat ini Sean pun belum mampu mengeluarkan cara keji nya untuk menghabisi Ruan, di samping dengan posisi mereka yang masih Sean anggap saudara.
Jun Hie hanyalah alat untuk memancing ku dalam jebakan mereka, karena sejatinya Ruan tidak benar-benar melepaskan Sean, perlakuan gila nya terhadap Sean sebelum nya bisa dibilang sangat gila, mengingat dirinya pun hampir meniduri Sean, adik nya sendiri.
Sesaat ancaman Ruan kala itu membuat ku berpikir untuk mengakhiri hubungan ku dengan nya, namun pengorbanan Sean selama ini untuk mampu bersanding dengan ku pun tidak main-main, terutama kesungguhan nya untuk meyakinkan Madam dan meluluhkan hati Madam adalah hal tersulit dibanding dirinya yang harus melawan trauma nya kala itu.
Hingga akhirnya aku tidak kuasa menahan emosi ku yang berakhir kami melewati malam yang panas sebelum aku bertanding, aku harus mengklaim kuasa ku padanya, dia harus menjadi milikku seorang tanpa tersentuh pria brengsek seperti Ruan, aku harus menjadikannya pendamping ku seumur hidup ku, aku harus menjadi benteng perlindungan dalam hidup nya, aku harus menjadikan diriku suami nya, namun takdir mengharuskan ku merasakan bagaimana rasanya berjuang untuk memiliki nya seutuhnya.
