Langsung gas baca!!
WARNING ❌ THIS STORY ABOUT BxB,
So Please Go away kalau kalian tidak suka.
Terimakasih ❤️
Seluruh karya dan picture pada story original editing by author.
realme1107
Note author: be smart reading please, karena sejenak kalian akan aku bawa ke dimensi masa depan secara tiba-tiba di tengah-tengah story.
Disarankan baca di tempat yang tenang plus pakai headset 😉🌝
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Tubuh sang Dewi kini semakin melemah, jika dia mampu berjalan dan melayang mengejar kedua anak nya bisa jadi karena nalurinya sebagai sosok sang Ibu yang ingin melindungi kedua anak nya dan sudah dia rasakan sebelumnya jika tubuhnya akan melemah jika inti jiwa iblis dalam tubuhnya secara tiba-tiba berpindah pada sang anak, Aliang.
Usaha Chou Ruan yang terus mengincar keberadaan sang Dewi berbuah manis ketika saat ini dirinya menemukan sosok Dewi Surga sedang berlutut tak berdaya di dekat rimbunnya bunga Plum yang tinggi menjulang diatas bebatuan yang terjal.
Dilihatnya kini sang Dewi sedang mencoba merelai pertikaian antara sosok yang mirip dengan sosok anak iblis nya itu, tunggu!! apakah mereka berdua kembar. batinya berucap ketika kini kedua matanya mampu melihat dengan jelas dua paras tampan yang sedang melayang beradu tegang diatas tunggangan mereka masing-masing yaitu, sang Naga.
Kedatangan nya sangat tidak terlihat oleh sang Dewi karena fokusnya akan kedua anak nya yang saling membunuh satu sama lain, lengan kanan nya secara tiba-tiba ditarik kasar oleh Chou Ruan hingga membuat tubuh nya tersentak bahkan hampir terjun bebas kebawah perbukitan dan air terjun dibawahnya.
Sorot mata mereka saling bertemu, dengan paras Chou Ruan yang liar seolah ingin membunuh sosok Dewi dihadapannya. Dewi Surga berontak, di sisa-sisa tenaga yang dimilikinya tangan kanan nya mencoba dia lepaskan dari cengkraman Chou Ruan, dia hempaskan tangan kirinya keudara dan sedetik kemudian tongkat mahkota bulan miliknya sudah ada dalam genggaman nya.
"Mundur atau tak segan aku akan membunuhmu, Chou Ruan." ucap nya lantang seolah dia benar-benar lupa jika kini kekuatannya mulai melemah.
Senyum smrik keluar dengan angkuhnya dari paras Chou Ruan, rahangnya menegang, sorot mata nya tajam menusuk menatap lekat kearah sang Dewi dihadapannya, dia sangat ingat jika kelemahan sang Dewi adalah sosok sang anak, jika sebelumnya sang anak adalah jelmaan Iblis namun saat ini mereka ada dua, jadi mana yang harus dia musnahkan lebih dulu sebelum akhirnya dia akan membunuh sosok keturunan Raja Langit yang terakhir.
"Aku rasa tidak masalah jika kau kehilangan satu diantara keduanya bukan? sang Dewi Semesta yang Agung!." ucapnya dengan sorot mata liarnya menatap lekat kearah wajah sang Dewi yang kini terlihat pucat pasi.
Aling yang menyadari jika keselamatan sang Ibu terancam dengan secepat kilat menangkis serangan yang Aliang berikan padanya, kini tubuhnya melayang mendekati tubuh sang Ibu yang sedang ditarik paksa oleh sosok pria angkuh dengan setelan hanfu merah maroon dan sebuah pedang yang bertengger di sela baju nya karena kedua tangan nya sibuk menarik lengan sang ibu.
