Extra Part •||• Hear2Heart

445 29 6
                                    

Marriage is scary hanya stereotip negatif yang didengungkan pemuja independenis untuk menakut-nakuti pasangan kekasih ketika akan mengikrarkan janji sehidup-semati dalam sebuah ikatan suci bernama pernikahan.

Pada kenyataannya pernikahan tidaklah se menyeramkan dalam bayangan mereka, disaat kedua pasangan itu sudah menemukan kecocokan satu sama lain dengan menerima kekurangan dan kelebihan pasangan tanpa ada niatan akan menghakiminya.

Pernikahan bagi pasangan Nathan dan Indah membawa mereka ke dalam dunia yang lebih kompleks untuk saling memahami, saling belajar, saling menguatkan, di segala kondisi rumah tangga selayaknya pasang surutnya gelombang di tengah lautan.

Ngomong-ngomong soal lautan, tak berselang lama sepulang dari perjalanan liburan mereka ke Wageningen, kedua pasangan suami-istri itu kembali chill ke Formentera untuk merayakan hasil USG sang istri yang menunjukkan hasil perkembangan janinnya di luar prediksi Badan Antariksa Dunia.

Kopi Kapal Api jelas lebih denak!”

Indah mengela napas. Menurunkan ponsel dari wajahnya. “Salah, sayang. Enak, bukan Denak.”

Nathan meringis pelan. Menggaruk tengkuk kepala. Ini adalah percobaan kelimanya membuat vidio endorse untuk salah satu brand kopi terkenal asal Indonesia yakni Kopi Kapal Api.

“Oke, kita ulangi sekali lagi, ya. Satu, dua, tiga!” Indah kembali mengarahkan kamera ke wajah sang suami.

Dalam script syuting iklan dadakan yang dibuat istri Nathan Tjoe-A-On itu, ia akan melakukan shoot kamera mengarah wajah sang suami yang tengah memegangi cangkir kopi.

Pria berjambang itu lekas mengangkat cangkir kopinya, seolah-olah sedang menyeruput pinggiran cangkir kopi, Nathan lantas melangkah pelan menyibak tirai putih, duduk santai di sebuah sofa panjang yang mengarah langsung ke lautan indah Formentera.

Perlu diketahui, mengapa liburan dadakan ini bisa terjadi, adalah berkat uang endorse dari produk Kapal Api.

Kedua pasangan itu sebenarnya tidak ada niatan akan pergi berlibur ditengah kehamilan pertama Indah. Namun, melihat besarnya nominal pembayaran yang ditawarkan pihak Kapal Api. Dan penginapan di Formentera sedang melakukan diskon setengah harga di hari Weekend. Jadilah kedua pasangan itu terbang Jumat dini hari dari UK menuju Formentera, Spanyol.

Kopi Kapal Api jelas lebih enak!” Nathan tersenyum manis sembari mengangkat jempol tangan.

Indah menekan tombol penyimpan vidio. Wajahnya berseri-seri setelah sekian jam waktu liburannya terbuang percuma hanya untuk melakukan syuting dadakan ini.

“Oke, kerja bagus, sayang.” Indah membawa ponselnya ke arah sang suami. Duduk di sebelah pria bertubuh bongsor itu yang langsung melepas bajunya karena kepanasan harus memakai baju berkerah untuk syuting produk Kapal Api.

“Ekspresiku kaku sekali.” Nathan meringis halus melihat hasil vidionya sendiri.

“Yeee, sudah kubilang, kan? Relaks, sayang. Relaks. Kau syuting iklan seperti akan pidato kenegaraan saja.” Indah menjauh dari sofa panjang menuju ruang kamar vila.

“Kau mau mengeditnya sekarang, huh?” Nathan melihat sang istri mengambil laptop di dalam tas ranselnya.

Indah mengangguk. Membawa laptop sang suami ke atas ranjang, untuk mengedit vidio Nathan meminum kopi di penginapan mereka, agar vidio tersebut segera dikirimkan kepada pihak Kopi Kapal Api.

Pria itu membiarkan sang istri mengedit hasil vidio di laptopnya, sedang ia gegoleran santai di atas sofa sembari berjemur menikmati hangatnya matahari Formentera.

C'est La VieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang