Bab 32. Hamil?

838 116 20
                                    

Aroma masakan tercium semerbak dari arah dapur vila. Seorang Koki berpakaian putih-putih sedang menyiapkan makan siang sekaligus sarapan untuk keluarga Tjoe-A-On dan Indah.

Bergeser dari posisi meja makan, keluarga bahagia itu tengah menghabiskan pagi hari mereka dengan bersantai di teras vila.

Vila yang disewa Nathan memiliki pemandangan menakjubkan, yakni keindahan pantai Dreamland yang membentang luas sejauh mata memandang.

Suara debur ombak dan kicau burung camar, menjadi sinkronisasi harmonis untuk menikmati hari dari penatnya aktivitas yang menguras pikiran dan tenaga.

Joy dan Colin saling berkejaran di atas rerumputan hijau. Kedua pasangan itu tengah asyik bermain permainan cakram. Nathan tidak sengaja menemukan benda itu di dalam lemari, dan ia tahu kedua pasangan itu memang senang bermain cakram setiap kali mereka pergi liburan.

"Tangkap, sayang!" Joy berseru saat tangannya dengan kekuatan penuh melemparkan cakram pada Colin.

Pria itu berlarian mengejar cakram dengan aksi loncatan tinggi seperti atlet profesional.

"Bagus, Colin. I love you!" Joy langsung menghamburkan pelukan melihat pasangannya berhasil menangkap lemparan cakram darinya.

Colin tertawa. Mengangkat tinggi-tinggi tubuh Joy ke udara, lalu mendaratkan kecupan manis di pipi wanita itu.

Nathan di kursi santai hanya geleng-geleng kepala melihat adegan romantis di hadapannya.

Pria itu masih shock dengan kejadian Indah tadi pagi, sehingga moodnya kurang bagus menikmati suasana pagi hari ini.

"Ayo kita renang!" dari arah pintu geser, Romeo dengan hanya mengenakan celana selutut tanpa atasan, berlari kencang ke arah kolam untuk melakukan aksi akrobatik ber loncat salto ke dalam kolam renang.

"PAPA JANGAN..."

Cipratan air tepat mengenai wajah Nathan. Rambut pria itu langsung basah tersiram air kolam. Luntur semua pomade yang sudah ia tata sedemikian rupa agar tampilannya tampan rupawan.

"Loncat." Nathan melanjutkan ucapannya dengan nada datar, sambil sebelah tangannya mengelap sisa air yang membasahi wajah.

Pria plontos itu menyembul ke permukaan kolam. Terkekeh melihat wajah anak bungsunya yang tertekuk kesal karena ulah dirinya.

"Ayo renang, Noel. Temani Papa!" Tangan Romeo terjulur mengajak Nathan ikut masuk ke kolam. Pria itu menyibak-nyibak air kolam untuk memancing anaknya bergabung dengannya.

Nathan di kursi santai mendesah, ia sedang tidak selera berenang bersama Papanya. Pria itu masih menunggu Indah yang tak kunjung ke luar dari kamar usai pamit ingin pergi mandi.

"Ayo, Noel. Airnya enak, sejuk." Pria plontos itu kembali menyeburkan tubuh ke dasar kolam. Berenang vertikal dengan kepakan kaki dan tangan yang terbuka lebar seperti gaya katak berenang.

"Dengar apa kata Papamu, Nath." Di sampingnya, Melinda mengusap pelan punggung lebar Nathan. Wanita berambut pirang itu tengah asyik dengan Ipadnya, menggambar sketsa mentah rancangan baju musim panas yang terinspirasi dari keindahan pantai Dreamland.

"Aku mau ke kamar dulu, Ma. Menemui Indah."

Belum sempat Nathan beranjak dari kursi, sosok Indah sudah melangkah keluar dari pintu geser dengan setelan pajamas bermotif bunga-bunga krisan, dan rambut lepek sehabis keramas.

"Lama sekali, kau mandi di Jakarta?"

Gigi Indah bergemeretuk mendengar ucapan Nathan. Pria itu tidak tahu saja, Indah di kamarnya berusaha mengumpulkan mental sedemikian rupa untuk bertemu dengan keluarga ini.

C'est La VieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang