Syaza part 48

169 6 0
                                    

Kabar bahwa Syaza sempat dikejar wartawan, telah sampai kepada Claudia. Ia tak bisa diam saja ketika sang cucu tersayang mendapat perlakuan seperti itu.

Dengan segala kekuasaannya, berita tentang Syaza dan Gibran seketika hilang dari pencarian. Dan setiap kali ada artikel baru yang memuat berita tentang mereka, maka dalam waktu singkat kabar itu akan menghilang seperti berita-berita sebelumnya.

Sementara itu, Angga yang masih berada di luar negeri juga tak bisa menjadi penonton saja. Ia tahu betapa Gibran sangat mencintai Syaza, dan Ia juga tahu bagaimana inginnya Gibran mengatakan pada dunia bahwa Syaza adalah miliknya. Hubungan persahabatan Angga, Gibran dan Agam yang sekarang telah menjadi abang ipar Gibran, bukanlah hubungan persahabatan yang biasa. Mereka sama-sama memulai usaha dari nol, sama-sama merintis karier dari bawah.

Rasanya, sesekali menjadi pahlawan kesiangan bukanlah hal yang buruk. Angga sempat digosipkan sedang menjalin hubungan dengan seorang wanita. Namun, sampai detik ini ia tak pernah mengkonfirmasi berita tersebut, begitu juga dengan pihak agensi yang menaunginya.

Menjadi salah satu aktor dalam negeri yang ikut membintangi film aksi, Angga bersedia mengambil foto yang begitu mesra, dengan seorang artis bintang panas yang terlibat dalam penggarapan film tersebut.

Jessica xu, nama ini seperti magnet bagi para pria yang mendengar namanya. Sebab, tubuh seksinya kerap menghiasi majalah dewasa ternama.

Warga dunia maya yang kesal kesulitan mencari berita terbaru tentang Gibran dan Syaza, langsung beralih atensi pada berita panas tersebut.

"Serius kamu pacaran sama Jessica?" Gibran juga ikut penasaran, mengingat nama wanita itu tak pernah Angga sebut sebelumnya.

"Kenapa?"

"Aku bertanya, kenapa kamu bertanya balik?"

"Kalau aku pacaran dengannya, kenapa? Kalau tidak, kenapa?"

Jawaban Angga membuat Gibran menggertakkan gigi. "Akh, Sudahlah! Bicara denganmu hanya membuang waktu!"

Nyaris saja Gibran menutup panggilan, Angga lekas memanggilnya lagi "Bagaimana dengan hubunganmu dan Syaza?"

Kedua alis Gibran berkerut, "Kenapa? Kamu peduli sekali dengan Syaza? Ingat, ya! Aku sudah menceritakan semuanya. Syaza istriku!"

Terdengar renyah tawa seorang Angga diujung telepon "Justru karena Syaza adalah istrimu, aku seperti bermain di tepi jurang. Dari emosimu sekarang saja aku sudah tau bagaimana cintanya kamu sama dia. Pantas, waktu aku minta nomor ponselnya waktu itu, aku langsung kamu tendang dari mobil. Ckckck! Kamu kejam sekali Gibran, dan itu karena seorang wanita."

Ucapan Angga yang panjang lebar itu membuat telinga Gibran terasa panas, ia menanggapi dengan mendengus.

"Aku dan Jessica hanya teman, hanya rekan kerja. Aku bersedia berpose mesra dengannya karena kami memang pasangan dalam film itu. Sebenarnya, aku bisa menolak berpose mesra dengannya, tapi aku terima demi menggeser berita kalian dari trending topik."

Gibran mengusap wajah, ternyata Angga memang benar-benar sedang bermain di tepi jurang. Ia sudah diwanti-wanti oleh Jung untuk menjaga sikap pada Jessica, sebab ia adalah bintang majalah dewasa.

"Maaf, bro. Aku jadi merasa bersalah, aku yakin kamu pasti akan langsung dipanggil untuk menghadap tuan Jung nanti," ujar Gibran.

"Bukan nanti, tapi sekarang. Ini, aku sedang berada di kantor agensi."

"Waduh! Lantas, bagaimana?"

"Ya ..." Angga terdengar gugup.

"Hei, ayolah! Kamu cuma diomeli tuan Jung, kan?" Gibran sungguh khawatir, ia tak menyangka Angga sampai berani mengambil tindakan itu demi dirinya.

Istri Untuk AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang