30. penyesalaan

2.8K 242 34
                                    

Malam itu setelah pulang kerja Ronald yang sudah seharian bekerja tetap memasak untuk makan malam dirinya beserta istrinya.

Sejak Ronald pulang dari kantor sampai ia menyibukkan diri di dapur Salsa masih tak terlihat batang hidungnya. Ronald rasa gadis itu sedang asik berhibernasi setelah masalah kemarin yang memang menguras emosi.

Ronald memasak oseng telur brokoli, pengalaman memasaknya itu berasal dari sang bunda. Ronald si anak pendiam sering sekali membantu bundanya untuk menyiapkan masakan untuk keluarganya. Selain itu, pengalaman tinggal di luar negri semasa kuliah juga membuatnya memiliki keahlian memasak.

Beberapa menit bergelut dengan alat masak, kini Ronald membawa kakinya menuju kamar milik Salsa untuk mengajak makan malam.

Tok

Tok

Tok

"saaall ayo makan malam dulu", ucap Ronald

Tak ada suara dari dalam kamar tersebut, Ronald kembali mengetuk pintu kamar itu dan kali ini sedikit keras.

"saalll ayo makan duluuu"

Terdengar suara derap kaki dari bilik tersebut.

ceklek

"ayo ma-"

"ngapain ngetuk-ngetuk kamar gue?berisik tau ga", ucap Salsa ketus

"saya udah masak, ayo makan"

"gue ga laper"

"makan dikit aja, saya terlanjur masak banyak", lelaki itu berkata lirih dengan mata penuh permohonan

"gue ga laper ngeyel banget sih, gausah sok melas gitu jijik gue liatnya"

"saya ambilin ke kamar mau?"

"ck lo tuh budeg apa gimana sih? Gue bilang ga laper ya ga laper", ucap Salsa sedikit meninggikan suaranya

"gapapa saya bakal bawain kesini pokoknya", ucap Ronald

"terserah", ucap Salsa kemudian membanting pintu keras

Ronald segera turun menuju dapur dan menyiapkan nampan berisi piring serta lauk, meskipun sikap Salsa tak baik padanya Ronald tetap mengusahakan yang terbaik untuk Salsa. Tak mungkin Ronald membiarkan Salsa tak makan malam sedangkan ia menikmati masakannya sendiri.

"saall saya udah bawain nih makannya", ucap Ronald sembari mengetuk pelan pintu kamar Salsa

"salsaaaaa", panggil Ronald lagi

Berkali-kali Ronald memanggil nama Salsa, mungkin sudah sekitar sepuluh kali tapi tak juga ada tanda-tanda Salsa akan membuka pintunya.

"saaaalll kamu harus makan, saya taruh makannya di depan pintu yaa", ucap Ronald

Ceklek

"lo tuh apa banget sih, kalo gue bilang ga laper ya berarti gue gamau makan ngerti ga sih", cerocos Salsa yang baru saja membuka pintu kamar itu

"ini ma-"

cuih

Ronald sangat terkejut dengan apa yang Salsa lakukan, gadis itu meludahi makanan yang dibawanya.

"gue ogah makan masakan lo, orang yang ga punya hati mukul adiknya sendiri lebih mentingin ego yang jelas-jelas ga ada gunanya, gausah sok jagoan kalo lo sendiri belum bisa ngatur ego", ucap Salsa

Tertawan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang