45. acara

1.9K 287 43
                                    

Mata yang semula terlihat kesal kini terbelalak kaget mendengar ucapan polos anak kecil usia enam tahun didepannya. Suara yang terdengar penuh harap membuat pasangan yang tengah duduk di atas sofa itu terkejut.

Ronald dan Salsa terdiam sebab masih tak menyangka pertanyaan itu terlontar dari mulut anak laki-laki itu. Salsa memandang Ronald menunggu kata-kata apa yang akan suaminya itu lontarkan.

"eee gabisa dong Saddam, kan panggilan itu buat anaknya kak Ronald kan Saddam bukan anak kak Ronald jadi gabisaa", ucap Ronald penuh kehati-hatian

"yah padahal Saddam ingin sekali punya ayah lagi", ucap Saddam yang membuat Salsa semakin geram

"Saddaamm, bunda kamu aja belum bangun jadi ngapain kamu mau cari ayah? lagian kalo mau cari ayah baru ya jangan kak Ronald dong kan kak Ronald udah punya istri dan mau punya anak", ucap Salsa penuh dengan penekanan

"sal", peringat Ronald

"apa? mau belain dia? sok belain", ucap Salsa kemudian beranjak dari sofa tersebut meninggalkan kedua lelaki berbeda umur itu

Anak kecil itu benar-benar membuat moodnya rusak pagi-pagi.

"sal, sayaang", panggil Ronald

"maaf ya kak, Saddam udah bikin kak Salsa marah", ucap Saddam

"gapapa, kamu mau berenang?", tanyanya kepada Saddam untuk mengalihkan topik

"mau kak", jawab Saddam semangat

"yaudah Saddam tunggu di sana kak Ronald siap-siap dulu", ucap Ronald kemudian pergi menuju kamar miliknya

Dibukanya pintu kamar yang tak terkunci itu dan langsung memperlihatkan Salsanya yang sedang merebahkan diri. Ronald mempercepat langkahnya untuk merengkuh tubuh istrinya.

"sall", panggil Ronald. Lelaki itu sibuk merengkuh tubuh yang tak ingin disentuh olehnya.

Tangan Salsa berulang kali menepis tangan Ronald agar tak dapat memeluk tubuhnya.

"jangan gini sayaang, aku kan udah nolak tadi buat dipanggil baba sama dia lagian kamu ga seharusnya bilang tentang bundanya Saddam sal", ucap Ronald yang sudah lagi tak berusaha memeluk tubuh Salsa

Salsa terduduk, ia semakin kesal dengan ucapan Ronald. "terus aku harus bilang apa kalo ada yang minta suami aku buat jadi ayahnya di depan mukaku? Ha? Aku harus bilang apa?", ucap Salsa penuh amarah

"kamu gatau kenyataannya sal, kenapa Laisya bisa koma sampe sekarang jadi jangan ungkit-ungkit tentang keadaan Laisya di depan Saddam", balas Ronald

"ya makanya kasih tau! Aku udah berkali-kali tanya sama kamu tapi apa balasan kamu? aku belum siap nyeritain, sekarang certain kenapa bisa kamu bertanggung jawab atas semua ini", ucap Salsa

"akuuu.. akuuu"

Tok

Tok

Tok

"woyy ayo sarapan", ucap Fernand dari depan pintu kamar milik Ronald dan Salsa

"ki-kita sarapan dulu yaa", ucap Ronald kemudian beranjak dari tempat tidur

Salsa memejamkan matanya untuk menetralisir emosinya, lagi-lagi Ronald tak bisa menceritakan kejadian yang sebenarnya menimpa Laisya. Salsa ikut beranjak dari kasur dan berjalan lebih dulu meninggalkan Ronald.

Salsa mengambil sarapan untuknya kemudian bergabung dengan teman-temannya di sofa. Ronald hanya memandang pergerakan Salsa, hembusan nafas berat keluar dari hidungnya ia memilih untuk mengambil sarapannya sendiri dan sarapan untuk Saddam.

Tertawan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang