38. tumpah

1.8K 296 43
                                    

Ronald mengerjapkan matanya, ia meraba kasur sebelahnya. Kosong. Ronald segera mendudukkan dirinya sembari mengumpulkan nyawa agar lebih sadar. Setelah itu Ronald langsung masuk ke dalam kamar mandi untu Bersiap memulai hari.

Setelah selesai bersiap Ronald langsung menata laptopnya masuk ke dalam tas dan membawanya turun. Seperti biasa Ronald langsung menuju dapur untuk minum air putih, di meja makan sudah tersedia air putih serta nasi dan lauk.

Ronald mendudukkan dirinya kemudian meminum air putih yang sudah tersedia disana. Matanya sibuk mencari keberadaan wanita yang biasanya sudah berada dihadapannya untuk menyiapkan sarapan.

Kakinya memutuskan untuk berjalan ke arah dapur, disana hanya terlihat mbok Inna yang sedang merapikan beberapa alat dapur setelah di cuci.

"mbok, Salsa dimana?"

"mba Salsa sudah berangkat den, tadi mbok tanyain katanya buru-buru gitu ada tugas gatau juga simbok den"

"naik apa mbok?"

"sepertinya naik taxi online den"

"salsa udah sarapan mbok?"

"udah tadi makan anggur, mba Salsa juga bawa anggur tadi mas buat bekal"

"bawa bekal buat saya juga?"

"sepertinya tidak tadi mbok liat cuma bawa satu"

Tatapan mata Ronald menjadi sendu kala mendengar jawaban mbok Inna. Istrinya sepertinya sangat kesal akibat semalam, Ronald tak begitu memikirkannya sebab kemarin saat ia meninggalkannya Salsa hanya marah untuk sementara berarti sekarang juga seperti itu.

Ronald memilih untuk sarapan dan segera menuju kantor untuk bekerja dan bertemu sang istri yang sedang kesal padanya. Ronald yakin sekali pasti Salsa akan luluh padanya setelah ini.

"semoga abay ngidam sesuatu deh kaya kemarin biar bujuk Salsanya ga susah", monolog Ronald di perjalanan.

Sesampainya di kantor Ronald langsung menuju ruangannya, tak lupa sapaan hangat dari pekerjanya dibalas senyum merekah miliknya.

Saast masuk keruangannya terlihat Salsa yang sedang focus dengan laptop didepannya. Ronald langsung mendekat kea rah meja Salsa dan mengganggu kefokusan istrinya.

"sal", panggil Ronald

Salsa tak bergeming.

"Salsaa, aku minta maaf sal", ucap Ronald

Wanita didepannya itu tetap focus pada alat digital didepannya, ia menghiraukan panggilan yang sudah berulang kali terdengar.

"sal aku mi-"

"maaf pak saya sedang focus menyiapkan materi untuk meeting pagi ini jadi jangan ganggu saya", ucap Salsa

"iya tapi kita sele-"

"tolong bapak duduk dan pelajari apa yang sudah saya kirim, kalau proyek ini gagal bapak bisa rugi besar", potong Salsa lagi

Dengan Langkah lemas Ronald berjalan menuju mejanya, dugaannya salah besar. Salsa yang ia pikir akan cepat memaafkannya malah tetap tak menghiraukannya.

Kini ia harus memfokuskan diri pada pekerjaan agar bisa mendeal proyek bersama salah satu perusahaan infrastruktur terkenal. Masalah Salsa akan ia bujuk lagi wanita itu agar mau memaafkannya.

****

Siang ini Salsa bersama teman-temannya sedang melakukan makan siang di kantin Perusahaan, menu hari ini terbilang sangat nikmat sebab Salsa bisa memakan semuanya. Tak ada rasa mual sama sekali saat ia memakan menu makan siang hari ini.

Tertawan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang