15. kecewa

1.6K 135 38
                                    

Kehidupan tak luput dari kata kecewa, seorang manusia bahkan sering tak sadar jika pernah kecewa terhadap takdir yang digariskan tuhan untuknya.

Kekecewaan yang dirasakan Ronald sangat valid dirasakan, ia merasa tak bisa menjaga istrinya dengan baik sampai-sampai istrinya itu hamil dengan orang lain.

Mungkin pada kenyataanya memang Ronald sudah menjaga dan memberi kepercayaan pada Salsa hanya saja Salsa yang tidak bisa menjaga kepercayaan itu.

Jika menjadi Ronald pasti orang lain memilih akan langsung pergi meninggalkan Salsa tapi tidak dengan Ronald sepertinya hati Ronald diciptakan sebagai hati terlapang.

Ronald menuntun Salsa menuju kamarnya karena badan Salsa yang semakin lemas. Kenyataan akan kehamilannya membuatnya terkejut ditambah lagi kekecewaan Ronald yang sudah tak bisa dibendung lagi dan berakhir Ronald luapkan kepada Salsa.

"kamu istirahat kalo ada apa-apa panggil saya", ucap Ronald

"ma af", kata Salsa lirih

"sudah terlanjur tidak perlu minta maaf saya keluar dulu", ucap Ronald dingin

"tapi gue beneran ga pernah ngelakuin hal itu Ron", ucap Salsa

"pernah atau tidak saya rasa cuma kamu yang tau, sekarang kalau sudah ada bukti bagaimana bisa kamu masih mengelak sal?", Tanya Ronald yang menghentikan langkahnya.

"kita cek ulang, pasti hasil lab nya salah, gue ga pernah lebih dari ciuman sama Dean", ucap Salsa

"sudah saya bilang seberapa jauh kalian cuma kalian yang tau dan merasakan, kalo kamu merasa engga coba tanya Dean mungkin dia ngerasa iya", ucap Ronald

Ronald melangkah cepat untuk pergi karena air matanya tak bisa ia bendung lagi. Ronald memilih untuk langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan diri.

Ronald tatap langit-langit kamar dengan air mata yang terus mengalir dari matanya. Ia merasa seharusnya memang ia tak perlu masuk dalam cerita kehidupan Salsa.

Jika saja dulu Ronald menolak perjodohan ini pasti ia takkan sesakit ini. Ia sudah jatuh pada hati yang salah mungkin kalau Salsa bisa menerima takdir pasti cerita mereka lebih bahagia untuk diceritakan.

Tapi hidup tak selalu tentang kebahagiaan saja. Kesedihan, amarah, kecewa pasti ada disetiap kehidupan manusia. Kini dalam pikiran Ronald adalah bagaimana ia harus memberi taukan hal ini kepada orang tuanya.

Apakah ia harus bersandiwara bahagia juga untuk hal yang sebenarnya sangat mengecewakannya?

Ronald merasa ponselnya berbunyi dan ternyata Fernan yang menelpon.

"assalamualaikum", ucap Ronald

"waalaikumusalam, lo kok ga masuk lagi si?", Tanya Fernan

"Salsa belum sembuh", ucap Ronald sambil menarik ingusnya

"Lo juga sakit?kok suara lo bindeng?Lo ketularan yak?", Tanya Fernan

"kagaa pokoknya gue ga masuk lo handle yang kemarin ke reschedule Lo pindah ke hari ini terus meetingnya sama Lo", perintah Ronald

"tunggu deh Lo habis nangis bro?kok suara Lo kaya sesenggukan gitu?bukan pilek ini mah gue yakin Lo habis nangis", ucap Fernan

"apaansi engga, ngapain gue nangis anjir", ucap Ronald

"cepet jawab video call gue!", Ucap Fernan

"ogah ngapain sih, mending Lo kerja sana gausah ngurusin gue", ucap Ronald

Tertawan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang