39. saling

4K 352 43
                                    

Setiap manusia memiliki rasa yang berbeda-beda. Meski memiliki cobaan yang samapun cara mereka untuk menerima itu pasti berbeda. Hidup tak melulu tentang bagaimana kita mencoba untuk Ikhlas atas sebuah kesedihan karena nyatanya sebuah kebahagiaanpun juga bisa menjadi rasa sakit bagi manusia.

Tak bisa dipungkiri bahwa jika manusia diberi rasa sakit oleh manusia lain, rasa ingin membalas pasti menyelinap di lubuk hati. Semua hal itu tergantung dari sikap yang manusia lakukan, apakah ia akan membalas atau itu hanya dipikirnya saja.

Apa yang telah Ronald lakukan pada Salsa ibarat sebuah balas dendam, meskipun tanpa sadar Ronald lakukan tapi hal itu jelas sangat menyakiti hati Salsa.

Salsa sangat merasakan rasa sakit yang mungkin Ronald rasakan dulu, mati-matian Salsa menahannya tapi ia tak sekuat itu. Meluapkan sebuah rasa di hati adalah hal yang sangat melegakan, seperti yang Salsa lakukan sekarang.

Pertahanan akan menyembunyikan rasa sakit itu runtuh ketika mendengar Ronald malah menyepelakannya. Dianggap seperti anak kecil dan suka meluapkan emosi tidak jelas, sebuah hal yang juga pernah Ronald lakukan tapi lelaki itu seakan tak pernah bersalah.

"sal", ucap Ronald lirih

"aku udah tahan kamu ga pernah nyapa calon anak kita, sekedar nyebut abay aja kamu gamau aku Ikhlas ron, semua yang kamu lakuin aku terima", ucap Salsa yang pipinya sudah basah dengan air mata

"aku juga terima kamu ga percaya kalo aku sayang dan cinta sama kamu, kamu yang bikin aku jatuh cinta ronn hiks tapi kamu sendiri ga percaya sama cinta yang udah kamu buaaatttt, liat mata aku! Aku sayang dan cinta sama kamuu!!", ucap Salsa dengan manik mata yang tak ada kebohongan sedikitpun

Salsa menatap mata Ronald dalam, mata pria itu juga sudah berkaca-kaca.

"sekarang aku serahin semua sama kamu, apapun keputusan kamu sama hubungan ini aku terima", ucap Salsa

Ronald menggeleng. "maaf sal, maafin aku hiks", ucap Ronald sembari membawa tubuh Salsa kedalam pelukannya

Keduanya melebur dalam pelukan tangis, menyalurkan seluruh rasa sakit dan rasa rindu akan kebersamaan mereka dulu.

Ronald sedikit melonggarkan pelukan itu setelah beberapa menit.

"maafin aku sal, maaf", ucap Ronald kemudian mencium kening Salsa berkali-kali

Ronald melepas pelukan itu dan membawa Salsa masuk ke dalam kamar untuk duduk.

Ronald menggenggam tangan Salsa kuat. "kita mulai semua ini dari awal ya, maafin aku yang udah ga percaya sama cinta kamu, maafin aku kemarin udah ninggalin kamu, maafin aku udah kelepasan tadii", ucap Ronald terdengar tulus

"aku gamau lagi kita kaya gini, udah cukup kita saling ngasih rasa sakit sekarang waktunya kita buat saling membahagiakan, saling memberi perhatian, saling menguatkan dan saling-saling baik lainnya, okey?", ucap Ronald mengecup punggung tangan Salsa yang ada digenggamannya.

"sebelum itu, kamu harus jelasin dulu tentang temen kamu yang ada di icu aku udah tau tapi aku mau denger dari mulut kamu sendiri", ucap Salsa

Ronald menghembuskan nafasnya berat. "semua yang Fernand bilang itu bener, udah itu dulu yang bisa aku kasih tau ke kamu", jelas Ronald

"apa karena kamu pernah suka makanya kamu yang bertanggung jawab atas dia?"

"dulu aku emang pernah suka tapi sekarang engga, dia ibunya Saddam buat alasan kenapa aku yang tanggung jawab hhh aku belum bisa ceritain tapi kalo aku udah siap aku bakal ceritain"

Salsa menatap mata Ronald, menelisik manik mata lelaki itu. Disana tak ada kilat kebohongan namun malah kilat takut yang terlihat.

"apa hal ini yang di maksud rahasia sama Dean?", batin Salsa

Tertawan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang