17

5.1K 262 63
                                    

Malam harinya...

Aelin sekarang berada di kamar milik mendiang Johannes, gadis itu membuka laci nakas. Dia melihat sebuah album foto, dia pun mengambilnya.

Aelin membuka album itu, dia melihat keluarga Lamont tersenyum tipis di sana. Lalu dia membalikkan lagi, gadis itu melihat Aelia tersenyum lembut sambil memegang piala nya.

"Mami sangat cantik," gumam Aelin sambil tersenyum tipis menatap mendiang maminya.

Aelin memantau semua foto di album, saat gadis itu menatap foto di halaman terakhir. Dia melihat ada yang begitu mencurigakan di foto tersebut.

"Siapa pria yang berdiri di samping papa?kenapa senyumnya begitu mencurigakan?" gumam Aelin.

"Apa sebaiknya aku bertanya kepada uncle Haiden?aku harus bertanya soal ini kepada uncle," lanjutnya.

Aelin mengambil ponselnya dan menelepon nomor kontak Haiden, untung saja langsung tersambung.

"Uncle Haiden bisa datang ke mansion Lamont maksud ku mansion papa?" Tanya Aelin.

"Tentu saja bisa, nona muda," jawab Haiden.

"Maaf karena sudah mengganggu waktu istirahat, uncle," ucap Aelin dengan nada bersalahnya.

"Saya tidak apa-apa, nona muda. Saya yakin nona pasti membicarakan hal yang penting," ucap Haiden.

"Iya, uncle Haiden," ucap Aelin.

"Saya akan segera ke sana," ucap Haiden.

Tut

Aelin memutuskan telepon sepihak, gadis itu keluar dari kamar sambil membawa album foto.

  Kini Aelin sudah berada di ruang keluarga, dia melihat Damon sedang merokok dengan begitu santai di sana. Gadis itu duduk di sofa yang berhadapan dengan saudara tirinya.

"Album foto keluarga mu?" Damon mengeluarkan asap rokok dari hidungnya, pria itu menatap ke arah album yang dipegang Aelin.

"Iya, bang," jawab Aelin sambil tersenyum tipis.

"Bolehkah aku melihatnya?" Damon menekan puntung rokok ke asbak dan pria itu langsung duduk di samping Aelin.

"Tentu saja boleh," ucap Aelin. Gadis itu menyodorkan album foto kepada Damon.

Damon membuka album foto keluarga Aelin, pria itu melihat-lihat foto yang berada di sana. Dia melihat Aelin yang masih kecil yang kuncir 2 dan tersenyum manis, ada foto Aelin yang giginya bolong depan, Aelin menangis karena giginya copot, Aelin foto bersama kedua orang tuanya.

Damon tidak sengaja melihat seorang wanita cantik yang mirip dengan Aelin mengelus perutnya yang sedikit membesar.

"Siapa wanita ini, Aelin?" tanya Damon sambil menunjuk ke arah foto Aelia.

"Dia mami ku, bibi ku," jawab Aelin.

"Dia sangat mirip dengan mu," ucap Damon.

Aelin terdiam mendengar ucapan Damon, wajahnya benar-benar mirip dengan mendiang ibu kandungnya. Tapi dia belum mau mengatakan kepada semua orang kalau dia bukan anak kandung Johannes dan Elena.

"Tentu saja kami berdua mirip, aku ini keponakannya," ucap Aelin sambil tersenyum tipis.

  Damon tidak sengaja melihat seorang pria yang berdiri di samping Johannes sambil tersenyum, tapi dia tahu arti senyuman itu.

"Mendiang papa mu berteman dengan tuan Harris?" tanya Damon menatap ke arah Aelin.

"Tuan Harris?"

"Tuan Harris mantan rekan bisnis mendiang papa mu, nona muda."

Terlihat Haiden berjalan menghampiri mereka, pria itu sedikit terkejut melihat keberadaan Damon di sana.

"Saya menginap di sini karena saya ingin menjaga Aelin," ucap Damon. Pria itu tahu dengan tatapan Haiden.

Haiden mengangguk kepalanya, pria itu duduk di sofa yang bersebrangan dengan Aelin dan Damon.

"Mantan rekan bisnis papa?" Aelin menatap Haiden.

"Iya, nona muda. Karena tuan Hariss melakukan korupsi besar-besaran saat membangun proyek pembangunan," jawab Haiden.

"Siapa nama aslinya?" tanya Aelin penasaran.

"Harris Josiah," jawab Haiden.

"Tunggu sebentar, apa jangan-jangan dia ayah Yvonne?" Aelin sedikit terkejut mendengar nama Harris.

"Iya, Aelin. Dia ayah kandung Yvonne,"     jawab Damon.

"Uncle, tolong selidiki pria itu." Aelin menatap ke arah Haiden, dia sedikit curiga dengan ayah Yvonne.

"Baik, nona muda," ucap Haiden.

"Uncle boleh pulang, aku titip salam pada aunty Jessie dan Cecilia juga bang Felix," ucap Aelin.

"Baik, nona muda. Saya akan menyampaikan salam anda kepada mereka," ucap Haiden.

"Tuan muda Damon, tolong jaga nona muda Aelin. Meskipun mansion ini di jaga ketat oleh para bodyguard tapi saya masih tetap takut dengan keselamatan nona muda," lanjutnya sambil menatap ke arah Damon.

"Tentu saja aku akan menjaga Aelin, dia itu adikku," ucap Damon.

Haiden meninggalkan tempat itu, dia benar-benar sangat mempercayai Damon menjaga Aelin. Dia tahu kalau pria itu ketua mafia, jadi banyak orang yang akan segan padanya.

Sekarang hanya Aelin dan Damon berada di ruang keluarga, gadis itu menghela nafasnya.

"Kamu kenapa?" tanya Damon, pria itu kembali menyalakan rokoknya.

"Tidak ada, bang," ucap Aelin.

"Kalau kamu punya masalah, bilang saja kepada ku. Aku pasti akan membantu mu," ucap Damon. Pria itu menarik Aelin, sehingga gadis tersebut berada di dekapannya.

"Bang Damon." Aelin berusaha memberontak, tapi Damon tidak melepaskannya.

"Tetap seperti ini, jangan memberontak," ucap Damon. Pria itu mengeluarkan asap rokok dari hidungnya dan membuang puntung rokok yang belum setengah ke asbak.

Aelin pun tidak berani memberontak, gadis itu hanya diam di dekapan Damon. Bahkan jantungnya berdegup kencang, tapi dia berusaha menyembunyikannya.

"Rasa lelah ku hilang saat bersama mu, Aelin," ucap Damon sambil mengelus rambut Aelin dengan lembut.

"Bang Damon menggoda ku?" Aelin menengadah menatap Damon.

"Aku tidak menggoda mu, tapi itu memang kenyataannya. Rasa lelah ku hilang saat bersama mu, kamu itu obat bagi ku," ucap Damon.

Cup

Damon mengecup sekilas bibir Aelin, gadis itu terdiam karena ini pertama kalinya dia di cium. Selama dia berpacaran dengan Aiden, mereka berdua tidak pernah berciuman.

"Kenapa bang Damon mencium ku?" tanya Aelin penasaran sekaligus gugup.

"Karena bibir mu begitu menggoda, jadi aku mencium bibir mu," ucap Damon.

Aelin langsung melepaskan diri dari dekapan Damon, gadis itu langsung menuju ke kamarnya. Sedangkan Damon hanya terkekeh kecil.

"Tidak lama lagi kamu akan menjadi milikku, Aelin," gumam Damon sambil tersenyum menyeringai dan penuh tekad.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

CRAZY STEP BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang