4

8.8K 292 9
                                    

Sekarang Aelin sudah berada di Benecio High School, sekolah terfavorit bagi banyak orang. Kaysen dan Elena yang mengantarnya ke sana.

Aiden dan anggota gengnya terkejut melihat Aelin berada di halaman sekolah, sedangkan para murid yang berada di sana terkejut melihat seorang siswi genius dari D'arcy High School berada di sini.

"Sayang..."

Aiden berjalan menghampiri Aelin, gadis itu langsung menatap ke arah sang kekasih. Lalu dia tersenyum tipis, karena dia sedikit senang bertemu dengan kekasihnya.

"Aiden."

Aelin memeluk Aiden, gadis itu sangat merindukan kekasihnya. Selama ini mereka berdua sekolah terpisah dan akhirnya mereka satu sekolah.

"Kamu bersekolah di sini?" Tanya Aiden menatap Aelin, gadis itu sudah melepas pelukannya.

"Iya, Aiden," jawab Aelin.

"Aiden, mama titip Aelin ya," ucap Elena.

"Iya, ma," ucap Aiden.

"Jangan menyakiti putri saya," ucap Kaysen menatap datar Aiden. Sehingga membuat pemuda itu ketar-ketir.

"Iya, om," ucap Aiden.

"Aelin..."

Terlihat 3 pemuda tampan berjalan menghampiri mereka, para murid perempuan teriak histeris melihat mereka bertiga.

"Astaga mereka bertiga tampan sekali,"

"Jantung ku mau lepas rasanya,"

"Tuhan, biarkan aku mendapatkan salah satu dari mereka."

"Halu dapat mereka bertiga,"

Aiden dan anggota gengnya menatap tidak suka dengan ketiga pemuda itu, karena mereka saingan di sekolah ini.

"Tolong jaga sepupu kalian," ucap Kaysen menatap ketiga keponakannya.

"Iya, Daddy," ucap mereka bertiga.

"Ayo Sayang kita berangkat," ucap Kaysen menatap ke arah Elena.

"Jaga dirimu baik-baik di sini," ucap Elena. Wanita itu mengelus rambut Aelin dengan lembut, lalu masuk ke dalam mobil.

Kaysen menatap Aiden dari atas hingga bawah, lalu pria itu masuk ke dalam mobil. Kaysen dan Elena pun meninggalkan parkiran sekolah.

"Biar aku antar ke kelas mu," ucap Galen Lucenzo.

"Iya, Galen," ucap Aelin.

"Aku juga ikut mengantar kak Aelin ke kelas," ucap Aldrich Lucenzo.

"Kak Lin kelas berapa?" Tanya Eldrick Lucenzo, saudara kembar Aldrich. Mereka berdua hanya beda 15 menit.

"12 a," jawab Aelin.

"Kalau begitu kakak satu kelas dengan bang Galen," ucap Aldrich.

Aiden menarik tangan Aelin, sehingga membuat gadis itu hampir terjatuh tapi Galen menahannya.

"Bisakah kau lebih sopan kepada sepupu ku?" Galen menatap tajam Aiden.

"Bukan urusanmu, Aelin adalah kekasih ku. Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau bersekolah di sini?" Aiden menatap ke arah Aelin.

"Aku ingin memberikan kejutan untukmu," ucap Aelin.

"Seharusnya kau memberitahu ku," ucap Aiden.

"Iya...iya, maaf," ucap Aelin.

"Kali ini aku maafkan," ucap Aiden. Pemuda itu mengusap rambut Aelin dengan lembut.

Para murid yang berada di sana penasaran dengan hubungan Aiden dan Aelin, sedangkan terlihat beberapa orang menatap tidak suka melihat mereka berdua.

CRAZY STEP BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang