Di mansion Josiah...
Terlihat seorang pria paruh baya menatap benci ke arah foto seorang pria tampan, pria itu tidak lain adalah Harris Josiah.
Harris membenci Johannes karena pria itu selalu mendapatkan pujian oleh banyak orang, dia selalu di bawah Johannes. Bahkan orang tua Harris membandingkan dirinya dengan Johannes, Harris menyembunyikan rasa bencinya. Dia mengajak Johannes berteman.
Harris dan Johannes berteman sampai mereka berdua menjadi pengusaha sukses, tapi lagi-lagi Johannes yang terkenal. Mulai dari situ Harris mulai menggelapkan dana pembangunan, namun Johannes cepat mengetahuinya. Hubungan pertemanan mereka berdua pun putus.
Hingga di kemudian hari, Harris membayar salah satu maid di mansion Johannes dengan bayaran cukup besar. Maid itu pun menerima tawarannya, Harris menyuruh maid tersebut menuangkan racun mematikan ke minuman Johannes.
Harris tampak begitu bahagia mendengar berita kematian Johannes, tapi dia cukup kecewa karena pria itu mati karena serangan jantung. Harris langsung membunuh maid itu dan keluarganya karena tidak becus menjalankan tugas.
Harris benar-benar sangat membenci Johannes karena pria itu selalu mendapatkan pujian dari banyak orang, bahkan dia juga membenci Aelin karena merebut Aiden dari Yvonne.
"Aku akan membuat putri mu mati, Johannes. Aku yakin kau pasti senang," gumam Harris sambil tersenyum menyeringai.
"Putri mu tidak berhak untuk mendapatkan kebahagiaan, hanya putri ku yang boleh bahagia," lanjutnya.
Harris jugalah yang membantu Yvonne mengeditkan foto Aelin berciuman dengan pria tua di club malam, dia ingin menghancurkan Aelin.
Tapi Harris tidak sadar kalau mata-mata bawahan Haiden mendengar ucapannya, lalu mata-mata tersebut mengirim pesan kepada Aelin.
⭐⭐⭐⭐⭐
Terlihat seorang gadis cantik yang duduk di kursi kerjanya, gadis itu tidak lain adalah Aelin. Tiba-tiba sebuah pesan masuk dan dia segera mengeceknya.
xxx
Nona muda, saya tahu siapa dalang di balik kematian tuan Johannes.
Siapa?
Tuan Harris Josiah .
Terus selidiki lebih lanjut.
Baik, nona muda.
Aelin mengepalkan kedua tangannya dan matanya sudah memancarkan penuh amarah, dia benar-benar sangat membenci orang yang sudah membunuh Johannes.
"Kau akan mendapatkan balasan karena sudah membuat papa ku meninggal dunia," gumam Aelin dengan nada penuh amarahnya.
"Pa, aku akan membalas dendam kepada orang yang sudah membuat nyawa mu melayang," lanjutnya.
Tidak lama kemudian terlihat Haiden berjalan terburu-buru menghampiri Aelin, gadis itu menarik alis sebelahnya menatap pria tersebut.
"Nona muda, saya menemukan sebuah rahasia dari istri tuan Robert," ucap Haiden.
"Katakan saja," ucap Aelin.
"Saya menemukan bukti bahwa nyonya Ursula menyuruh salah satu seorang perawat di rumah sakit saat persalinan nyonya Aelia, dia menyuruh salah satu dari mereka menyuntik cairan khusus kepada mendiang ibu anda selesai melahirkan sehingga menyebabkan pendarahan begitu hebat," ucap Haiden.
Aelin menutup mulutnya dengan kedua tangannya karena terkejut mendengar penjelasan Haiden, dia tidak menyangka ibu kandungnya mati karena di bunuh.
Aelin menangis tersedu-sedu, hatinya begitu hancur. Haiden langsung memeluk gadis itu, dia sangat kasihan melihat nona mudanya begitu terpukul seperti sekarang.
"Kenapa mereka begitu tega?di mana hati nurani mereka?" ucap Aelin sesenggukan dan air mata berlinang.
"Nona muda harus kuat, anda pasti bisa melewati semua ini. Masih ada saya dan keluarga Lucenzo yang selalu bersama anda," ucap Haiden sambil mengelus rambut Aelin dengan lembut.
Para maid dan bodyguard di sana mendengar tangisan pecah Aelin, hati mereka begitu sakit mendengar tangisan nona muda mereka. Selama ini semua orang hanya tahu kalau Aelin tegar dan kuat, tapi sebenarnya dia cukup rapuh. Di benci keluarga besar Lamont karena kematian Aelia dan Johannes.
Aelin memendam semua rasa sakitnya sendiri, tanpa mau membagi rasa sakit kepada orang lain. Dulu dia selalu mengadu kepada Johannes, sekarang dia tidak tahu harus mengadu kepada siapa.
Tanpa Aelin sadari bahwa Kaysen, Elena, Damon, dan Selena sudah berada di sana. Mereka mendengar gadis itu menangis di pelukan Haiden.
"Aelin," lirih Elena. Wanita itu merasa sakit melihat anaknya menangis seperti ini.
Elena langsung memeluk Aelin, dia ingin putrinya terbuka kepadanya. Aelin terkejut dengan pelukan sang mama.
"Menangislah, nak. Keluarkan semua emosi mu," ucap Elena.
Aelin kembali menangis sambil memeluk Elena, dia ingin mengeluarkan semua emosinya.
Damon meninggalkan tempat itu karena tidak kuat melihat gadisnya seperti ini, Kaysen mengikuti putra sulungnya dari belakang. Sedangkan Selena tidak tahu harus berbuat apa, gadis itu hanya memantau saja.
'aku tidak menyangka Aelin begitu rapuh, aku mengira dia gadis yang kuat,' batin Selena.
Sekarang Damon dan Kaysen berada di halaman belakang mansion Lamont, hati Damon begitu terenyuh melihat Aelin menangis.
"Daddy, sepertinya aku harus segera turun tangan. Aku tidak ingin melihat Aelin terus sedih seperti ini, aku tidak suka melihatnya terus sedih," ucap Damon dengan penuh tekad.
"Lakukan saja apa yang kau inginkan, Daddy dan lainnya akan membantu mu. Apalagi Aelin adalah calon menantu keluarga Lucenzo," ucap Kaysen.
"Iya, Daddy," ucap Damon.
Damon ingin menghabisi nyawa orang yang sudah membuat Aelin menderita, dia ingin melihat gadis itu bahagia.
TBC...
Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.
Maaf kalau Chapter ini kurang bagus.
Sebenarnya kakak mau buat sedih, tapi sepertinya tidak bisa.
Chapter ini menunjukkan sisi lemah Aelin.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY STEP BROTHER
FanfictionAelin tidak menyangka kalau sang ibu menikah lagi dengan seorang duda, ayah Aelin meninggal dunia sekitar 3 tahun yang lalu karena serangan jantung. Aelin dan adiknya ikut bersama ibu mereka tinggal dengan keluarga sang ayah tiri, Aelin memiliki 2 s...