16

5.4K 266 11
                                    

Terlihat beberapa pemimpin perusahaan besar sudah berdatangan ke ruang meeting. Robert, Mason, Miles, dan Colton juga ikut hadir.

Tidak lama kemudian terlihat Damon dan Emilio memasuki ruang meeting, semua orang yang berada di sana terkejut melihat kedatangannya. Karena mereka sangat tahu kalau perusahaan Damon tidak pernah menjalin kerjasama dengan perusahaan J company, tapi pria itu datang ke rapat ini.

"Saya tidak menyangka anda bisa hadir di sini, tuan muda?"

Mason berjalan menghampiri Damon, tidak lupa Miles dan Colton mengikuti pria tua itu dari belakang.

"Tentu saja saya harus hadir, karena saya juga kolega bisnis perusahaan ini," jawab Damon datar.

Semua orang yang berada di sana terkejut mendengar jawaban Damon, karena mereka sangat tahu kalau pria itu jarang sekali mau menjalin kerjasama dengan perusahaan lain kecuali menguntungkan baginya.

"Benarkah?" ucap Mason terkejut sekaligus penasaran.

"Tentu saja, apalagi perusahaan ini cukup maju dan sangat menguntungkan," jawab Damon datar.

Tap

Tap

Tap

Semua orang langsung mengalihkan perhatian mereka ke arah pintu, terlihat Aelin memasuki ruang meeting. Gadis itu memakai blus berwarna hitam dan celana hitam panjang, tidak lupa Haiden dan Albert mengikutinya dari belakang.

Aelin terkejut melihat Damon berada di sana, dia bisa melihat pria itu tersenyum menyeringai sekilas ke arahnya. Lalu dia menatap ke arah Robert yang juga ikut hadir, tapi dia bersikap seperti biasanya.

Aelin berjalan ke kursi pimpinan perusahaan, dia menatap para pemimpin perusahaan yang sudah hadir di sana.

"Silahkan duduk," ucap Aelin.

Para pemimpin perusahaan pun duduk di kursi yang sudah disediakan, Aelin duduk di kursi pimpinan perusahaan. Haiden dan Albert duduk bersebelahan dengannya.

"Selamat sore semuanya, saya berterima kasih kepada kalian karena mau hadir di rapat ini. Rapat kali ini tentang resort and hotel, silahkan uncle Haiden menjelaskannya." Aelin menatap ke arah Haiden.

Haiden pun berdiri dan Albert menyalakan proyektor yang sudah tersambung dengan laptop miliknya. Terlihat sebuah bangunan yang begitu luas dan memiliki pemandangan indah.

"Baik, saya akan menjelaskan tentang resort and hotel milik kami," ucap Haiden.

Haiden pun menjelaskan tentang resort and hotel yang akan diperkenalkan pada publik dan akan diresmikan dalam waktu dekat.

Aelin teringat waktu dia masih kecil, dia bersantai dengan kedua orangtuanya di taman halaman belakang dan waktu itu Adela belum lahir.

"Pa, kalau aku sudah besar nanti. Aku ingin membuat sebuah tempat yang tenang untuk beristirahat, tapi aku juga mau pemandangan yang indah," ucap Aelin menatap Johannes. Gadis itu duduk di pangkuan sang papa.

"Seperti resort?" tanya Johannes.

"Emm sepertinya begitu, pa. Tapi aku tidak tahu juga," ucap Aelin sambil tersenyum manis.

"Itu namanya resort, sayang," ucap Elena. Wanita itu mencubit pipi chubby Aelin dengan lembut.

"Ooo seperti itu," ucap Aelin.

"Aelin, kamu mau sosis atau jagung untuk di bakar?" Elena menatap putrinya.

"Kedua-duanya, mama," jawab Aelin dengan antusias.

CRAZY STEP BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang