31

2.9K 186 19
                                    

Berita tentang kematian Harris pun tersebar luas, terlihat Luna menangis tersedu-sedu sambil menatap Harris terbaring kaku di peti jenazah. pelayat dari rekan bisnis Harris terus berdatangan ke mansion Josiah dan mengucapkan berbelasungkawa atas kematian pria itu.

"Sayang, kenapa kamu cepat sekali meninggalkan ku? sampai sekarang anak kita belum di temukan," gumam Luna sambil menangis tersedu-sedu.

'Yvonne, kamu ada di mana sekarang?' batin Luna.

"Saya turut berdukacita atas kematian suami mu, Luna."

Luna mengangkat kepalanya dan menatap Elena datang bersama Kaysen, wanita itu menatap benci ke arah Elena.

"Kau pasti senang melihat ku seperti ini, Elena," ucap Luna.

"Jaga ucapan mu, Luna. Aku ke sini datang dengan baik-baik bukan mencari masalah dengan mu," ucap Elena.

"Sebaiknya kau pergi dari sini, aku tidak membutuhkan rasa kasihan dari mu," ucap Luna menatap tajam Elena.

"Sudahlah, Elena. Sebaiknya kita pergi dari sini, kita masih harus ke rumah sakit untuk melihat kondisi Aelin," ucap Kaysen.

"Ayo kita pergi," ucap Elena.

  Kaysen dan Elena meninggalkan rumah duka itu, sedangkan Luna menatap kepergian mantan sahabatnya dengan tatapan penuh dendam.

Dulunya Elena dan Luna bersahabat baik, tapi sayangnya persahabatan mereka berdua kandas karena Luna ketahuan menjadi selingkuhan kekasih Elena. Di saat Johannes melamar Elena, Luna menjadi tidak suka karena dia tidak suka wanita itu hidup bahagia.

Di saat Johannes meninggal dunia, Luna tampak bahagia karena Elena harus kehilangan suaminya. Tapi tidak sampai di situ juga, Luna menyuruh Yvonne mendekati Aiden untuk merusak hubungan pemuda itu dengan Aelin.

Luna tidak mau Elena dan Aelin hidup bahagia, karena baginya mereka berdua tidak pantas untuk hidup bahagia.

Luna sebenarnya tidak mencintai Harris, wanita itu hanya menginginkan harta saja. Yvonne juga bukan anak kandung mereka berdua, melainkan hasil perselingkuhannya. Luna dan Harris menikah karena dijodohkan oleh kedua orang tua mereka.

Paul hanya menatap datar melihat Luna yang menangis tersedu-sedu di depan peti jenazah Harris, pria itu kembali teringat dengan perkataan tuan besarnya sebelum meninggal dunia.

"Tuan yakin memberikan perusahaan dan warisan kepada nona Aelin?" Paul menatap terkejut ke arah Harris.

"Aku yakin, Paul. Aku akan memberikan beberapa persen kepada Luna dan Yvonne, Aelin lebih pantas mendapatkan semua ini. Ini satu-satunya cara menebus penyesalan ku karena sudah membunuh Johannes," ucap Harris sambil tersenyum tipis.

Paul bisa melihat Harris menyembunyikan rasa penyesalannya yang begitu dalam di hatinya.

"Tolong berikan ini kepada Aelin." Harris menyodorkan surat berisi wasiat terakhir kepada Paul.

"Baik, tuan besar." Paul menyimpan surat wasiat Harris ke dalam sakunya.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di rumah sakit...

  Aelin sudah sadar dari pingsannya, terlihat Selena dan Adela menemaninya di sana. Sedangkan Damon ada urusan mendesak di perusahaan.

"Kak Lena, aku mau pulang. Aku tidak mau di sini," ucap Aelin menatap ke arah Selena.

"Tunggu Daddy dan mama datang ya, lalu kita tanya sama dokter apakah kamu boleh pulang atau tidak," ucap Selena.

CRAZY STEP BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang