Sekarang Aelin dan Cecilia sudah berada di club malam, mereka berdua memasuki tempat itu. Terlihat beberapa wanita menari di atas panggung dengan begitu vulgar.
"Kau yakin dia di sini?" Cecilia menatap ke arah Aelin.
"Mata-mata mengirim informasi kepada ku kalau Yvonne pergi ke club malam ini," jawab Aelin sambil mencari keberadaan Yvonne.
"Aku tidak menyangka gadis itu mau pergi ke sini, padahal dia keluarga terpandang," ucap Cecilia menatap ruang itu dengan begitu jijik.
"Kita tidak tahu sifat manusia," jawab Aelin.
Aelin langsung menarik tangan Cecilia karena dia melihat Yvonne sedang minum bir bersama pria tua dan perutnya sedikit buncit.
"Itu orangnya." Aelin menunjuk ke arah Yvonne.
"Gila, dia benar-benar gila," ucap Cecilia menatap jijik Yvonne yang berciuman dengan pria itu.
"Kau harus mengambil fotonya, lalu aku akan menyebarkannya ke awak media," ucap Aelin.
Cecilia mengambil ponselnya dan memotret Yvonne yang berciuman dengan pria tua, sedangkan Aelin menatap jijik gadis itu.
'dia tidak pantas bersanding dengan Aiden,' batin Aelin.
"Aku sudah mendapatkan fotonya, sekarang apa?" Cecilia menatap ke arah Aelin.
"Kita culik dia," ucap Aelin.
"Bagaimana kita bisa menculiknya? disini sangat ramai," ucap Cecilia.
"Kau tunggu di sini," ucap Aelin.
"Kau mau ke mana?aku tidak mau sendiri di sini," ucap Cecilia menatap ke arah Aelin.
"Aku tidak lama," ucap Aelin.
"Oke, aku tunggu di sini," ucap Cecilia pasrah.
Aelin keluar dari persembunyiannya dan berjalan menuju ke arah Yvonne dan pria tua itu, gadis itu memukul tengkuk lehernya sehingga Yvonne pingsan.
"Ini uang tutup mulut kalian." Aelin memberikan kertas kwitansi yang berisi nilai uang tidak main-main.
Pria tua itu dan bartender mengangguk kepala karena tidak berani macam-macam dengan Aelin, apalagi uang tutup mulut cukup besar.
Aelin membawa Yvonne dengan menyeret rambut gadis itu, dia menatap ke arah beberapa pria hidung belang menggoda Cecilia.
"Kita pergi," ucap Aelin.
Cecilia menendang burung beberapa pria yang sudah menggodanya, gadis itu berjalan menghampiri Aelin.
"Kita akan kemana sekarang?" tanya Cecilia.
"Ke tempat biasa, dia harus di siksa dulu," ucap Aelin.
Aelin dan Cecilia keluar dari club malam, lalu mereka berdua menaruh Yvonne di bagasi mobil. Lalu mereka berdua meninggalkan tempat itu.
"Aelin, apakah kau sudah memberitahu hal ini kepada papa ku?" Cecilia menatap Aelin, lalu dia kembali fokus mengemudi mobilnya.
"Tidak," jawab Aelin.
"Kenapa?" tanya Cecilia penasaran.
"Papa mu itu memiliki banyak pekerjaan, jadi kali ini aku yang turun tangan," ucap Aelin.
"Foto Yvonne sudah aku kirim," ucap Cecilia.
Aelin mengambil ponselnya dan menatap foto Yvonne yang dikirim Cecilia, gadis itu langsung menyebarkannya ke media sosial.
Tidak lama kemudian mereka berdua tiba di mansion Lamont, Aelin dan Cecilia membuka bagasi mobil.
"Tolong bawa dia ke ruang biasa," ucap Aelin kepada beberapa bodyguard yang berjaga di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY STEP BROTHER
FanfictionAelin tidak menyangka kalau sang ibu menikah lagi dengan seorang duda, ayah Aelin meninggal dunia sekitar 3 tahun yang lalu karena serangan jantung. Aelin dan adiknya ikut bersama ibu mereka tinggal dengan keluarga sang ayah tiri, Aelin memiliki 2 s...