Bab 46 : Kejadian

2.5K 209 28
                                    

"Benar-benar menjijikan!"

Mallory meneguk ludah pelan. Kedua tangannya mengepal di sisi tubuhnya. Di depan sana, adik tirinya, Maela tengah berdiri sembari menundukkan kepalanya. Rambut gadis itu berantakan, gaunnya sudah kotor dan-

Oh- Mallory bahkan mengira bahwa sepertinya ada ratusan makanan yang ditumpahkan pada gadis itu. Terdapat noda minuman seperti anggur merah dan jus, serta noda makanan seperti kue di gaunnya.

Apa yang terjadi?

"Apa yang kau lakukan?!"

Maela yang tadinya sedang asik mengobrol dengan Luke tiba-tiba saja disiram dengan segelas anggur merah hingga membuat rambut serta gaunnya kotor dan basah. Perbincangannya dan Luke pun harus terhenti akibat kejadian tiba-tiba itu.

Tak hanya sampai di sana, seseorang yang tadi menyiram Maela dengan minuman anggur itu malah kembali melempari Maela dan menumpahkan beberapa potongan kue-kue serta berbagai macam minuman hingga membuat gaun gadis itu menjadi benar-benar kotor.

Keadaan Maela benar-benar kacau. Sementara Luke yang tadi sempat berbincang dengan Maela, kini beralih melepas jas dan menyampirkannya pada bahu Maela. Ia bahkan memeluk Maela guna menenangkan gadis itu yang sepertinya terlampau shock atas apa yang baru saja menimpanya.

"Cesare?"

Mallory mengerjap. Dia tidak salah lihat? Yang di depan Maela dan Luke itu- Cesare?

Hei, untuk apa Cesare membuat keributan seperti ini? Dan apa tadi? Menjijikan?

Mallory meneguk ludah. Tidak- maksudnya adalah- sejak kapan Cesare repot-repot untuk ikut campur dalam perdebatan seperti sekarang ini? Ia yakin bahwa laki-laki itu akan lebih memilih berdiam diri sembari menonton daripada ikut bergabung di tempat kejadian.

Tapi-

Oh, tunggu.

Mata Mallory memincing, memperhatikan wajah laki-laki yang sedang menyeringai lebar di depan sana dengan seksama, seolah tengah mencoba memindai seluruh inchi wajahnya dengan hati-hati. Mallory mengerutkan kening ketika tak sengaja bersitatap dengan laki-laki itu selama kurang dari lima detik sebelum akhirnya laki-laki itu kembali mengalihkan pandangan.

Iris hitam gelap yang-

Eh?

Tidak.

Itu bukan Cesare.

Tatapan mata itu sama sekali bukan Cesare. Terlihat lebih dingin dan- lebih menyeramkan? Mallory meneguk ludah, tidak bohong. Tatapan matanya begitu menyeramkan, ia bahkan sampai dibuat merinding sekarang karena tatapan tajam laki-laki itu. Dan rasanya Mallory seperti pernah melihat mata itu, entah kapan.

"Apa yang kau lakukan pada Maela?!!"

Luke berteriak. Pertanyaannya tadi hanya dibalas keheningan dan sekarang laki-laki di hadapannya itu malah terdiam sembari menatapnya tajam. Dia adalah laki-laki yang tadi menumpahkan berbagai makanan kepada Maela hingga membuat gadis itu tak mampu lagi berkata-kata.

Mallory kembali meneguk ludah. Para bangsawan yang tadinya sedang bergosip ria di Pesta Duke Harofit ini mendadak menjadi terdiam, menghentikan aktivitas mereka masing-masing demi menonton perdebatan menarik di depan sana. Di tengah-tengah Kediaman Duke Harofit. Persis di tengah ruangan.

Maela meneguk ludah, air mata mulai membasahi pipinya. Ia masih setia memeluk Luke yang berulang kali mengelus bahunya guna menenangkannya. Ia benar-benar tak mengerti bagaimana bisa tiba-tiba dirinya dilempari dan disiram begitu saja?

Ini benar-benar penghinaan!

"Kau!"

Luke menunjuk laki-laki di hadapannya itu dengan jari telunjuknya. Menetralkan nafasnya perlahan, Luke seperti pernah melihat laki-laki itu- tapi kapan? Atau ia salah orang? Tapi sepertinya ia benar-benar pernah melihat laki-laki itu sebelumnya.

The Antagonist's ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang