31. Gila Kerja

93 13 0
                                    

Mengumpulkan 8.000.000.000 koin emas dalam waktu cepat tak semudah yang Kuroo bayangkan. Ini adalah kenyataan pahit yang harus ia telan bulat-bulat.

Sudah sekitar 3 minggu semenjak kepergian Kenma. Dan sejak saat itu Kuroo mulai mengumpulkan uang sekuat tenaganya. Karena masa hukumannya sudah berakhir, secara otomatis Kuroo kembali bekerja untuk kepala desa. Dan ketika pekerjaan dari kepala desa selesai Kuroo akan menerima pekerjaan lain yang berasal dari orang asing yang sama sekali tidak Kuroo ketahui asal usulnya.

Jika Kuroo mengingatnya dengan benar, masih ia masih kekurangan 5.000.000.000 koin emas supaya dirinya bisa kembali bertemu dengan Kenma. Hal ini membuat Kuroo memutar otaknya berkali-kali dan membuatnya seperti orang yang gila kerja.

Dan Lev adalah orang pertama yang menyadari perubahan itu.

"Kuroo, kau yakin tidak ingin kembali ke desa bersamaku?" Lev bertanya dengan ekornya yang bergerak ke kanan dan ke kiri seolah heran dengan keputusan Kuroo.

"Ya, berhentilah bertanya hal yang sudah ku katakan." Kuroo meresponnya dengan nada kesal dalam suaranya.

Suasana hatinya sedang buruk karena tak melihat Oiran cantik itu selama beberapa hari terakhir. Tolong jangan membuat itu tambah buruk, Lev.

Menyadari suasana hati Kuroo yang memburuk membuat Lev bergidik dan geser dua langkah ke sebelah kanan. Ini membuat jarak diantaranya dan juga Kuroo semakin melebar.

"Baiklah, aku tidak akan bertanya lagi..." Lev menjawab dengan pasrah, dan telinga kucing miliknya kini sedikit bergoyang-goyang sebelum akhirnya dia membuka suara lagi. "Tapi, bagaimana jika kau lupakan saja pekerjaanmu malam ini dan bersenang-senang padaku!" Lev mengusulkan hal ini dengan gembira, dia merasa bahwa dirinya berhasil menemukan sebuah ide cemerlang.

"Oh tentu saja distrik Yuukaku adalah opsi utama tujuan kesenangan kita!"

Kuroo sontak menatap kearah Lev ketika mendengar kata Yuukaku keluar dengan ringan dari bibirnya. Oh benar, distrik itu adalah distrik di mana Oiran cantik itu berada. Jika saja keberuntungan sedang memihak Kuroo, bisa saja ia bertemu dengan Kenma hari ini.

Namun di sisi lain, menerima tawaran Lev adalah keputusan yang buruk. Ini sama saja seperti Kuroo yang menyianyiakan waktu untuk mengumpulkan sepeser uang.

"Kau bisa pergi bersama orang lain." Kuroo menjawabnya dengan sedikit berat hati.

Kuroo merapihkan yukata yang ia kenakan sembari berkata. "Dan jangan lupa laporkan misi hari ini pada Yasufumi-sama."

Lev menghela nafas saat mendengar jawaban itu. "Baiklah... Aku tak mengerti mengapa kau menjadi gila kerja seperti ini."

Kuroo mulai berjalan untuk keluar dari pedalaman hutan pinus itu dengan santai. "Aku juga tak mengerti." jawab Kuroo sambil terus berjalan tanpa menoleh ke belakang.

Menyaksikan Kuroo telah melangkah lebih dulu membuat Lev segera mengambil langkah lebar-lebar untuk menyusulnya dan menyetarakan langkah kaki mereka.

"Sangat jarang melihatmu kehilangan jati diri."

Respon tak sopan yang Lev berikan membuat salah satu cabang ekor milik Kuroo bergerak dan memukul punggung Lev dengan kuat.

"Kau harus lebih memperhatikan kata-kata yang kau ucapkan jika tak ingin bertemu sang pencipta dalam waktu dekat."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kirei Na Oiran • Kuroken[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang