Helaan nafas pelan terdengar dari siluman rubah yang tengah menenangkan diri sebelum akhirnya ia mengangkat kepalanya, menatap kearah Kuroo yang tengah menunggu kehadirannya di atas podium.
Manik emasnya bertemu dengan manik hitam milik Kuroo yang menatapnya dengan lembut, tak ada sedikit pun keraguan apalagi rasa takut di sana. Sangat menyebalkan menyaksikan Kuroo tampak begitu percaya diri dan bangga karena akan memperkenalkannya pada seluruh rakyat Eastern.
Kenma mengambil langkah kecil untuk keluar dari sana. Sosoknya yang perlahan muncul dari balik pintu membuat seluruh warga Eastern membeku. Dari sudut matanya, Kenma dapat melihat ekspresi terkejut sekaligus tidak percaya yang terukir di wajah mereka. Beberapa ada yang menggeram karena tak senang dengan kehadirannya.
Di setiap langkah yang Kenma ambil, ia dapat merasakan banyak mata yang tertuju pada sembilan ekor rubah miliknya. Tatapan tidak bersahabat yang sangat siap untuk memburunya kapan pun.
Kuroo segera menggenggam tangan Kenma ketika sang empu telah naik di atas podium. Netra hitamnya yang sejak tadi menatap siluman rubah cantik miliknya kini beralih untuk menatap rakyat yang masih fokus memandang Kenma.
"Ini adalah pasanganku, mulai hari ini dan selamanya akan selalu seperti itu." Kuroo mulai berbicara dengan lantang, memastikan bahwa seluruh rakyat Eastern mendengar perkataannya dengan jelas.
Kuroo mengabaikan rakyatnya yang melemparkan tatapan terkejut padanya, bahkan beberapa ada yang melemparkan tatapan ketidaksetujuan sekaligus benci kepada Kenma.
Lev adalah salah satu dari sekian rakyat yang melemparkan tatapan terkejut. Ia tidak menyangka bahwa Kuroo benar-benar menikahi Oiran cantik yang mereka temui di distrik Yuukaku.
"Yaku-san, bukankah ini buruk?" Lev bertanya pada Yaku dengan nada terkejut yang kental dalam suaranya.
Yaku menghela nafas pelan. "Percayalah, ada yang lebih buruk dari pada ini." mata Yaku tak beralih dari Kuroo dan juga Kenma karena ia tahu bahwa Kuroo belum selesai bicara.
"Aku sama sekali tak keberatan jika kalian tidak suka bahkan membenci tindakan yang ku lakukan." Kuroo memandang seluruh rakyatnya dengan tenang. "Jika kalian ingin protes dan menuntut ku untuk melepas jabatan ini, kalian bisa datang ke kediamanku untuk membicarakannya." seulas seringai kecil terbentuk di wajah tampannya. "Tentu saja itu adalah pembicaraan yang diiringi oleh suara katana yang beradu."
Deklarasi Kuroo yang menyiratkan bahwa ia menerima pertarungan dengan lapang dada membuat sebagian besar rakyat semakin terkejut dan membungkam mulut mereka rapat-rapat. Mereka harus berpikir dua kali untuk menuntut Kuroo melepas jabatannya, jika tidak seperti itu, bisa saja mereka takkan kembali ke rumah dengan selamat.
"Aku tak berniat melepaskan jabatan ini dengan mudah, lagi pula Yasufumi-samatelah mempercayakan ku untuk hal ini." Kuroo kembali berujar sambil melirik ke arah Yasufumi yang sejak tadi hanya tersenyum mendengarkannya bicara.
"Kuroo-sama," di tengah-tengah keheningan yang menegangkan, suara asing milik seekor siluman kucing yang hadir untuk mendengarkan pidato singkatnya berhasil menarik atensi seluruh orang yang ada di sana. "Jika aku berhasil menuntut mu turun jabatan, apakah aku bisa memburu siluman rubah itu?"
Pertanyaan berani yang di lontarkan salah satu rakyatnya berhasil membuat Kuroo menganggukkan kepalanya, menimang-nimang dan berpikir sejenak apa yang harus ia katakan. Tangannya yang sejak tadi menggenggam tangan Kenma kini semakin menguat karena bayangan Kenma di buru terlintas di benaknya.
"Kau bisa melakukannya," setelah berbagai pertimbangan, Kuroo akhirnya berbicara dan tersenyum kecil. "Namun perlu kalian semua ingat bahwa aku takkan mengalah."
"Terlebih karena Kenma sedang mengandung anak-anak kucingku." ekor kucing miliknya berkibas pelan di belakang punggungnya ketika ia mengucapkan kalimat itu dengan lantang.
Sekali lagi, seluruh rakyat Eastern yang hadir hari itu di buat terkejut oleh perkataan kepala desa baru mereka. Secara naluriah, pandangan mereka segera terfokus pada perut Kenma yang terbalut kimono putih, mencoba memastikan apakah siluman rubah ini memang benar-benar mengandung.
Kenma merasa tak nyaman dan harus menahan diri untuk tidak menyembunyikan tubuhnya menggunakan ekor rubah miliknya. Sangat menyebalkan jika orang lain menatap tubuhnya dengan tatapan serius yang bercampur tidak percaya seperti itu.
"Jika kalian berpikir aku hanya mengatakan omong kosong, kalian bisa menanyakannya pada Yaku." Kuroo melambaikan tangannya pada Yaku yang tampak terkejut karena namanya di seret dalam hal ini. "Kami selalu berkonsultasi dengannya sejak beberapa bulan terakhir ini. Bahkan ia sendiri yang mengonfirmasi bahwa anak-anak kucing ku ada dalam perut Kenma."
Menjadi pusat perhatian tanpa aba-aba membuat Yaku menghela nafas untuk menjaga ketenangannya. Setelah ini semua berakhir, Yaku bersumpah akan memaki Bakeneko itu karena telah menyeretnya!
Selagi rakyatnya fokus kepada Yaku, Kuroo segera menutup pidatonya dan berjalan turun dari podium bersama dengan Kenma.
"Kau berlebihan," Kenma berujar sambil menatap Kuroo yang terus tersenyum di sampingnya.
Kuroo menatap Kenma ketika mendengarnya berbicara. "Tidak, ini hanya peringatan. Jika mereka melakukan hal buruk padamu, maka mereka akan berurusan denganku." Kuroo menjelaskan dengan lembut sambil melepaskan pegangan tangan mereka dan beralih untuk merangkul pinggul Kenma yang menjadi sedikit lebih lebar dan menuntun Kenma untuk kembali ke rumah.
Meninggalkan seluruh rakyatnya yang tengah menghujani Yaku dengan berbagai macam pertanyaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.