45. Menyusuri Gua

73 14 2
                                    

Menyusuri gua selama tiga puluh menit membuat Kuroo dan Kenma menyadari bahwa tak ada sesuatu yang spesial di sini. Semakin dalam mereka memasuki gua, yang mereka temukan hanyalah kegelapan serta beberapa batu dengan berbagai ukuran dan bentuk yang berserakan di mana-mana.

Saat ini Kenma tengah beristirahat di salah satu batu tersebut, itu adalah batu berukuran besar dengan bentuk bulat yang tidak sempurna. Ia duduk dengan tegap di atas batu itu sementara Kuroo tengah meletakkan obor yang sejak tadi ia pegang di dinding gua.

"Apakah kau lelah, Kenma?" Kuroo bertanya sambil memutar seluruh tubuhnya menghadap Kenma.

Salah satu alis Kenma terangkat ketika mendengar pertanyaan itu. "Aku tidak selemah itu." balas Kenma dengan nada defensif dalam suaranya.

Telinga kucing milik Kuroo bergerak-gerak ketika mendengar nada defensif dalam suara Kenma, oh siluman rubah ini sangat mudah tersinggung dan salah paham. "Aku percaya akan hal itu, aku hanya khawatir kau tak sanggup lagi berjalan." Kuroo meresponnya dengan tenang sebelum akhirnya mengambil langkah mendekat pada Kenma. "Yah jika itu terjadi jangan ragu untuk meminta bantuanku, aku akan dengan senang hati untuk menggendongmu." 

Kenma melemparkan tatapan jijiknya ketika Kuroo terang-terangan mendeklarasikan hal konyol itu. "Lebih baik berjalan dengan kedua tangan dari pada berada dalam gendonganmu." 

Respon sinis yang Kenma berikan membuat Kuroo tertawa kecil sembari memposisikan dirinya untuk duduk tepat di samping Kenma. "Tolong jangan lakukan itu, aku tak ingin siapa pun yang melihat menganggapmu sedang melakukan atraksi." Kuroo memandang figur wajah Kenma dari samping dengan lekat. "Omong-omong, apakah api cemburu masih terus berkobar di dalam dirimu?"

Mata Kenma merotasi saat mendengar kalimat pertama yang Kuroo lontarkan, dan sesaat setelahnya netra emas itu mengerling ke arah Kuroo dan memberinya tatapan datar. "Topik apa yang sebenarnya kita bicarakan saat ini?"

Sudut bibir Kuroo sedikit terangkat saat ia berhasil mengalihkan seluruh atensi Kenma padanya. "Ini mengenai Yamamoto yang mencarikanku seorang omega," netra hitam milik Kuroo memandang manik emas yang indah itu dengan lembut, memastikan bahwa yang Kenma lihat saat ini hanyalah dirinya. 

Kenma dapat merasakan getaran kecil yang menjalar melalui tulang punggungnya. Sudut matanya sedikit berkedut dan telinga rubahnya bergerak-gerak dengan gelisah. Kenma mati-matian untuk mempertahankan tatapan tenang di matanya, ia tak ingin Kuroo membacanya dengan mudah seperti sebuah buku.

"Cemburu hanyalah hal yang konyol," Kenma mengucapkannya dengan lantang, bahkan suaranya bergema di dalam gua.

Salah satu alis Kuroo terangkat tinggi ketika mendengar itu, "Itu artinya kau tidak cemburu sama sekali?" Kenma mengangguki pertanyaan yang Kuroo lontarkan tanpa pikir panjang. Mana sudi Kenma mengakui bahwa hatinya memang sempat terbakar api cemburu.

Menyaksikan Kenma mengangguk tanpa pikir panjang membuat mata Kuroo sedikit menyipit. Kuroo dapat merasakan sebuah emosi yang tidak nyaman terbentuk di dalam hatinya, dan Kuroo yakin emosi ini terbentuk akibat jawaban cepat yang Kenma berikan saat ini.

Kuroo membiarkan telapak tangannya menyentuh batu yang mereka duduki, berada diantara dirinya dan juga Kenma. Ia semakin mencondongkan tubuhnya pada Kenma hingga jarak diantara mereka perlahan terkikis. "Itu jawaban yang tidak aku inginkan," Kuroo tiba-tiba berucap secara terang-terangan. "Seharusnya api cemburu membakar hatimu sehingga membuatmu ingin memakiku," tangan Kuroo yang berada diantara tubuh mereka kini mulai bergerak untuk menyentuh paha Kenma. "Aku tidak suka, ini tidak berjalan seperti yang kuharapkan."

Mata Kenma mengerling ketika merasakan tangan besar Kuroo meremas pahanya dengan lembut. "Dunia tak selalu berputar di sekelilingmu." Kenma memejamkan matanya  sejenak ketika dirinya merasakan tangan Kuroo membuat pola abstrak pada paha mulus Kenma yang masih tertutup yukata.

"Tapi dunia berada dalam genggamanku." Kuroo meremas paha Kenma dengan kuat sehingga membuat sang empu mengeluarkan rintihan pelan yang penuh sensualitas.

Suara merdu yang berkumandang di telinga sang pelaku membuatnya menyeringai kecil sebelum akhirnya membiarkan tangannya merayap ke atas dengan gerakan yang lambat hingga akhirnya bersandar pada pinggang ramping milik Kenma.

Jemari Kuroo membelai pinggang ramping itu dengan lembut, melukis pola abstrak yang berhasil meningkatkan gairah sang pemilik tubuh. Kuroo membiarkan kepalanya bergerak mendekat pada pipi Kenma. Ia membiarkan pipi mereka bersentuhan sehingga menimbulkan gesekan kecil.

Binaran nakal yang penuh nafsu perlahan muncul di mata Kuroo ketika menyadari tubuh Kenma mulai bereaksi pada sentuhannya. "Kitsune-chan biarkan aku melakukannya..." Kuroo berucap dengan intonasi rendah dan menggoda.

Sekujur tubuh Kenma merinding ketika mendengar bisikan Kuroo. "Tidak, aku tidak mau melakukannya di sini." Kenma menolak dengan suara gemetar miliknya, kini tangannya bergerak dengan lemah untuk menyingkirkan tangan Kuroo yang berada di pinggangnya.

"Hm," tangan Kuroo tak bergerak satu inci pun ketika tangan mungil milik Kenma menarik-narik dengan kekuatan lemah, berusaha untuk menyingkirkannya. "Melakukannya di gua bukanlah sesuatu yang buruk." kini terdengar nada membujuk dalam suara Kuroo. Ia jelas tidak akan menyerah dalam waktu dekat dan akan membuat Kenma menyetujui niatnya.

"Itu buruk, aho." Kenma membantahnya sambil mendesis pelan ketika ia tak bisa menyingkirkan tangan Kuroo. "Punggungku bisa sakit sama seperti sebelumnya!" Kenma menghentikan usahanya yang sia-sia untuk menyingkirkan tangan Kuroo.

"Kalau begitu kita tak perlu berbaring untuk melakukannya," bibir Kuroo perlahan naik ke atas hingga akhirnya berada tepat di hadapan telinga rubah milik Kenma yang sejak tadi bergerak-gerak kecil. "Kita bisa melakukannya dengan tengkurap atau mungkin berdiri," Kuroo menjilat bagian luar telinga rubah itu dengan sengaja. "Atau mungkin kau ingin mencoba keduanya?"

 "Atau mungkin kau ingin mencoba keduanya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kirei Na Oiran • Kuroken[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang