52. Kepala Desa Baru

108 17 2
                                    

Udara yang semula tajam kini terasa lebih lembut dan hangat. Langit yang dulu selalu bewarna kelabu kini mulai menunjukkan sedikit warna biru.

Salju yang selalu menyelimuti bumi perlahan-lahan mencair dan tak jarang membentuk genangan air di sepanjang jalan, menandakan bahwa musim dingin hampir berakhir dan musim semi akan segera tiba.

Suasana di desa Eastern menjadi lebih ramai dari biasanya. Seluruh rakyat Eastern berkumpul di balai desa yang berada di pusat desa. Raut wajah antusias dan juga senang terukir jelas ketika mereka menunggu dengan sabar kepala desa baru yang sebentar lagi akan memberikan pidato singkat di hadapan mereka.

Yaku yang ikut bergabung di tengah-tengah kerumunan warga hanya bisa menghela nafas ketika berbagai macam kalimat yang penuh rasa kagum terlontar dari para rakyat Eastern kepada kepala desa baru mereka, tak lain dan tak bukan adalah Kuroo. Sungguh Yaku sangat yakin bahwa sebentar lagi kalimat kagum yang mereka lontarkan akan lenyap.

"Aku tidak menyangka Kuroo benar-benar menjadi kepala desa." suara dengan nada sedih yang bersumber tepat di sebelah kanan Yaku berhasil membuat Yaku melirik Lev sejenak. Tentu saja Lev adalah satu-satunya orang yang tidak begitu senang dengan kenyataan ini. Mengingat ia tak akan menjalankan misi lagi bersama Kuroo.

"Ya, aku juga tidak menyangka bahwa Otou-sama benar-benar menjadikannya kepala desa." Yaku membalas sebelum akhirnya mengedarkan pandangan ke arah podium berbentuk lingkaran.

Lev menganggukkan kepalanya lemas mendengar itu, siluman kucing bersurai silver itu terus menggoyangkan ekornya dengan pelan karena sedih. Sesekali ia bahkan menyeka sudut matanya.

Tepat setelah percakapan singkat yang mereka lakukan, Kuroo segera muncul dari pintu yang berada sekitar 8 meter di samping podium.

Kuroo berjalan ke arah podium dengan tegap dan tatapan mata yang menatap tajam ke depan. Ia mengenakan kimono-hakama bewarna hitam pekat dengan obi bewarna putih yang membentuk sebuah simpul bulat pada bagian depan.

Semua yang hadir di balai desa seketika mengunci mulut mereka rapat-rapat saat sang kepala desa baru hadir diantara mereka. Semua mata tertuju pada Kuroo, menatapnya dengan tatapan kagum dan juga segan.

Kuroo yang baru saja menaiki podium menyempatkan diri untuk memandang seluruh siluman kucing yang hadir hari ini untuk mendengarkan pidato singkatnya. Saat dirinya sedang mengamati seluruh rakyat Eastern, mereka malah membungkukkan sedikit tubuh mereka secara serentak sebagai rasa hormat pada Kuroo.

Kuroo mengangkat tangannya sebagai isyarat bahwa itu sudah cukup, dan setelah melakukan hal itu ia mulai melontarkan beberapa kalimat yang sudah ia siapkan. Kuroo berbicara dengan intonasi sedang, namun terdapat nada tegas dan serius di dalamnya.

Semua siluman kucing yang ada di sana mendengarkan pidatonya dengan tenang, tak ada satu pun dari mereka yang berani membuka mulut ketika Kuroo sedang berbicara. Begitu pula dengan Yaku dan Lev yang hanya bisa memandang rekan mereka yang tengah melakukan pidato pertamanya sebagai seorang kepala desa.

Rangkaian kalimat cukup panjang yang Kuroo lontarkan hampir mencapai bagian akhir ketika ia mengucapkan terimakasih kepada Yasufumi yang sejak tadi mengambil tempat di bagian paling depan. Sebelum benar-benar menutup pidato singkatnya, Kuroo mengumandangkan pada seluruh rakyatnya bahwa ia telah memiliki pasangan.

Tatapan mata yang sejak tadi menunjukkan kekaguman dan juga rasa segan seketika tergantikan oleh rasa terkejut dan tidak percaya. Yaku, Yasufumi, dan juga beberapa petinggi desa lainnya adalah pengecualian. Mereka telah mengetahui kabar ini, bahkan mereka menyaksikan bagaimana Kuroo mengucapkan sumpah pernikahannya di kuil bagian selatan desa Eastern.

"Aku tak ingin kalian menganggap bahwa aku belum menjalin hubungan dengan siapa pun. Oleh karena itu aku akan memperkenalkan pasanganku." Kuroo menggeser tubuhnya hingga menghadap ke arah pintu yang tadi ia gunakan untuk masuk.

Gerakan kecil yang Kuroo lakukan membuat seluruh rakyat yang hadir mengalihkan atensi mereka. Menunggu dengan tidak sabar sekaligus menerka-nerka sosok seperti apa yang akan muncul dari balik pintu itu.

 Menunggu dengan tidak sabar sekaligus menerka-nerka sosok seperti apa yang akan muncul dari balik pintu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kirei Na Oiran • Kuroken[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang